Tanggapi Aksi Ricuh Papua, Tokoh Agama di Sulut Himbau Agar Jangan Mudah Terprovokasi
Massa membakar ban saat kerusuhan di pintu masuk Jalan. Trikora Wosi Manokwari, Senin (19/8). (ANTARA FOTO/Toyiban) |
Sulut24.com – Manado, Aksi masa yang berujung ricuh di Papua Barat memang menjadi perhatian tidak hanya dari pemerintah pusat, tokoh rohaniawan di Sulawesi Utara juga ikut memberikan reaksi dengan memberikan dukungan moril dan doa bagi masyarakan Papua Barat agar situasi tetap kondusif.
Ketua MUI Sulut KH Abdul Wahab Abdul Gafur meminta agar Warga Papua yang ada di Sulut diminta tak terprovokasi dengan berita tak benar alias hoax.
“Saya mengajak kepada masyarakat Sulut, khusus anak-anak saya yang berasal dari Papua agar tidak terprovokasi dengan isu yang sedang berkembang sekarang,” ujar Ketua MUI Sulut KH Abdul Wahab Abdul Gafur pada Minggu (25/8).
Hal yang serupa juga disampaikan Pdt Arthur Kelung MTh. Dirinya mengajak agar masyarakat Sulut bisa turut serta memberikan dukungan moril.
“Kita harus memberikan penguatan kepada mereka terlebih khusus yang kuliah di Manado,” Pdt Arthur, tokoh agama GMIM.
Menurutnya masyarakat Sulut harus memberikan contoh bahwa perbedaan ras, budaya dan agama bukan menjadi masalah besar yang berbuntut perpecahan.
“Pertikaian ini bukan contoh yang baik. Dan harusnya Sulut yang dikenal sebagai daerah toleran bisa mencontohkan untuk tetap menjaga kedamaian,” jelas Pdt Arthur.
Pdt Arthur menghimbau agar masyarakat tidak membesarkan masalah ini ataupun membuat suasana semakin panas.
“Kiranya baik aparat, pemerintah dan masyarakat di Papua mampu melihat dinamika ini sebagai bagian dari konflik yang tidak seharusnya diperbesar yang pada akhirnya berdampak buruk bagi keharmonisan masyarakat di Papua dan daerah lainnya termasuk di Sulawesi Utara,” pungkasnya.
(AM).