Elektabilitas Tertinggi, DEWO Dan DS Kans Kuat Dampingi SGR - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Elektabilitas Tertinggi, DEWO Dan DS Kans Kuat Dampingi SGR


 Bakal Calon Bupati Shintia G Rumumpe (SGR) dan Bakal Calon Wakil Bupati Drs. Denny Wowiling (DEWO)

Sulut24.com - Minahasa Utara, Figur Denni Wowiling (DEWO)  dan Denny Sompie (DS) ternyata memiliki tingkat elektabilitas tertinggi sebagai bakal calon wakil bupati.

Kedua Pimpinan Partai Politik ini mendapat respon yang luar biasa dari Rakyat Minut, untuk maju dalam perhelatan Pilkada Minahasa Utara pada 23 September mendatang.

Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Bupati  dan Wakil Bupati dari Partai Nasdem Winovel Lotulong mengatakan siapa yang layak diusung sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati dari Partai Nasdem, tentunya dilihat dari tingkat elektabilitasnya.

"Saat ini Partai Nasdem telah melakukan survey internal dan siapa survey tertinggi, tentunya akan diusung oleh partai Nasdem," ujar Lotulong.

Dibagian lain salah satu Akademisi Universitas Negeri Manado (UNIMA) DR. Johny Krowin mengatakan semua bakal calon Bupati dan Wakil Bupati, yang saat ini mencalonkan diri dalam Pilkada Minut  memiliki kapasitas dan kapabilitas yang baik, tinggal bagaimana Pimpinan Parpol memilih pasangan yang tepat untuk di jual kepada Rakyat.

"Pertarungan Pillkada ini bukan hanya melihat siapa calon Bupatinya, tetapi pilihan pendamping atau calon wakil Bupatinya, juga sangat menentukan," ucap Krowin.

Krowin mengatakan bagi calon yang salah memilih pendampingnya, sudah pasti akan kalah dalam pertarungan Pilkada 23 September nanti.

Menurutnya pilihan pendamping, sangat dibutuhkan sebab hal ini akan mendongkrak tingkat Elektabilitas calon Bupati ketika dipasangkan nanti.

"Misalnya sebelum dicalonkan, figur calon Bupati ini tingkat elektabilitasnya sangat tinggi, namun ketika dipasangkan tingkat elektabilitasnya justru turun, hal ini tentunya berbahaya dan merugikan calon Bupati tersebut," jelasnya.

Krowin mengatakan selain tingkat elektabilitas, daya tawar kekuatan mesin partai untuk berkoalisi sangat penting, sebab tanpa kekuatan mesin partai yang terstruktur hingga ke desa dan Kelurahan, maka administrasi pemenangan akan amburadul.

"Pilihan untuk berkoalisi dengan partai lain sangat penting, namun kriteria apakah partai yang berkoalisi memiliki kepengurusan hingga ke tingkat Desa atau Kelurahan atau dikalangan grassroot, itu mutlak dilakukan sebab ada Parpol saat ini kepengurusannya tidak merata dihampir semua wilayah pemilihan," ungkap Krowin.

Krowin ketika ditanya lumbung suara pemilih ketika dikaitkan dengan komunitas agama. Menurutnya Politik itu dinamis dan tidak ada jaminan Komunitas si A dan si B memilih sekian persen untuk pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati.

"Rakyat kita sebagai Pemilih sudah sangat cerdas, ada kriteria pemilih pragmatis, rasional dan transaksional, tetapi menentukan pilihan karena latar belakang  komunitas, itu tidak ada jaminan," tandas Krowin.
(Joyke)