OD "Super" Politik, VAP Belajarlah Strategi Seorang Jokowi Tumbangkan Incumbent - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

OD "Super" Politik, VAP Belajarlah Strategi Seorang Jokowi Tumbangkan Incumbent



Para Hambah Tuhan Mendoakan VAP Untuk Maju Dalam Pilgub

Sulut24.com - Minahasa Utara, Langkah Bupati Minahasa Utara Vonny Aneke Panambunan (VAP), untuk maju dalam pertarungan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara, pada bulan September mendatang, telah mengundang berbagai respon dari sejumlah kalangan, baik dari akademisi, aktivis maupun pemerhati politik.

Salah satu Akademisi DR. Johny Krowin mengatakan dengan melihat tingkat elektabilitas, maka kemungkinan besar VAP lebih berpeluang, untuk mendapatkan ticket kendaraan dari partai Nasdem.

Krowin menegaskan VAP boleh dikata seorang perempuan pemberani dan petarung, apalagi dalam Pilgub ini  melawan seorang Incambent seperti figur Olly Dondokambey yang boleh dikata "Super Politik" di tanah nyiur melambai Sulut ini.

"Secara kasatmata, memang tidak gampang mengalahkan seorang figur Olly Dondokambey, dalam pertarungan Pilgub nanti, namun dalam dunia politik tidak ada kata, yang tidak mungkin, tergantung strategi political yang dimainkan oleh masing - masing jargon bersama dengan timsusnya," ujar Krowin.

Menurut Krowin Kekuatan Olly Dondokambey bukan hanya terletak pada mesin politiknya, tetapi hal itu juga ditunjang dengan pengalaman dan Kepiawaiannya  dalam dunia politik, apalagi beliau seorang Incambent yang menguasai semua lini.

Para Hambah Tuhan Mendoakan VAP Untuk Maju Dalam Pilgub

"Saya tidak ada maksud  mengucilkan seseorang,  tapi hanya mengingatkan saja,  selain mesin politik , OD juga menguasai mesin  birokrasi , ditunjang  dengan finansial dan fasilitas yang cukup memadai," tandas Krowin.

Krowin mengatakan untuk mengalahkan seorang Incambent,  perlu adanya koalisi besar - besaran dikubuh Partai Nasdem, apakah berkoalisi dengan Golkar, Demokrat, PAN ataupun dengan Gerindra,kalau ini terjadi maka peluang menang pasti ada.


"Semua perangkat instrument politik harus dipersiapkan dengan baik oleh masing - masing jargon, sebab pertarungan ini boleh dikata pertarungan yang alot dan cukup panas,  yang rawan dengan kecurangan, black campaian apalagi sebagai penantang melawan Incambent," tegas Krowin saat dihubungi melalui aplikasi pesan instan (WhatsApp), Rabu (8/1/2020).

Krowin mengatakan pemetaan wilayah politik harus perlu, agar lumbung - lumbung suara dapat diketahui dengan jelas.

Krowin menegaskan ada strategi lain yang dapat menumbangkan petahana karena telah menguasai hampir semua lini tersebut.

Ia mengungkapkan, strategi pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta, pada 15 Februari dan 19 April 2017 lalu, yang digunakan oleh pasangan Anies-Sandi dengan cara melakukan pendekatan yang menarik dan rasional.


“Pendekatan rasional idealnya didukung oleh fakta, data akurat dan relevan, menghadirkan solusi, serta mampu mengedukasi publik,”  Ungkap Krowin

Hal sama juga pernah dilakukan Jokowi ketika mengalahkan petahana gubernur DKI Fauzi bowo pada Pilgub DKI 2012 lalu.Menurutnya  teori Potisioning, personal branding dan promosi. Strategi ini membalikkan semua analisa Lembaga survey yang hampir seluruhnya memenangkan Fauzi Bowo.

“Seorang Jokowi filosofinya singkat namun dampaknya besar, seperti ketika kandidat lain mengundang warga, saya mendatangi warga,” ungkap Krowin mengutip filosofinya Jokowi.

Senada dikatakan salah satu Pemerhati Politik Sulut Taufik Tumbelaka. Menurutnya untuk  melawan incumbent tidak bisa, dengan menggunakan strategi biasa, karena incumbent sudah secara alamiah,  dibekali instrumen kampanye hitam,  untuk menghadang lawan politiknya.

Selain itu Incumbent bisa menggerakkan perangkat dan jalur institusi dibawahnya untuk membuat kampanye terselubung.

Incumbent bisa dengan mudah mengeruk uang APBD untuk dialokasikan pada upaya pencitraannya. Incumbent bisa mengendalikan KPU setempat untuk mengubah dan memanipulasi DPT (daftar pemilih tetap).

Tumbelaka menyebut kelebihan itu sudah menjadi keuntungan seorang calon Incumbent.

“Melihat seperangkat bekal kompetisi incumbent yang demikian besar apakah anda akan bermain ‘polos' tentunya hal itu tidak mungkin," ungkap Tumbelaka, Selasa (7/1/2020) saat diwawancarai awak media di area kantor Bupati Minahasa Utara

Dibagian lain Tumbelaka mengatakan hanya dua jargon, yang saat ini mendapatkan ticket pemilukada Sulut  yakni Ketua DPD PDIP Sulut Olly Dondokambey dan Ketua Nasdem Sulut Maks Lomban.

"Karena keduanya pimpinan parpol di Sulut, ya sudah pasti kedua figur ini sudah mendapatkan ticket partai," ujar Tumbelaka.
(Joyke)