SGR Tergerak Hati Bantu Keluarga Yang Sempat Viral di Desa Winetin - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

SGR Tergerak Hati Bantu Keluarga Yang Sempat Viral di Desa Winetin


Bantuan untuk keluarga yang yang viral karena tinggal di kebun


Sulut24.com -  Minahasa Utara, Salah satu keluarga yang berada di Desa Winetin Kecamatan Talawaan yang viral tinggal di kebun karena dituding sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19, mendapatkan bantuan berupa kebutuhan hidup dari Wakil Ketua DPRD Minut, Shintia Gelly Rumumpe (SGR) pada Jumat (17/4/2020).

Penyerahan bantuan berupa beras 1 karung, mie instan 1 dus, telur 6 bungkus, minyak goreng 5 kilo dan peralatan rumah tangga serta sejumlah uang tunai melalui tim SGR ini, turut disaksikan oleh Camat Talawaan Ruben Lengkong dan pemerintah desa setempat.

Camat Talawaan, Ruben Lengkong berharap, agar bantuan tersebut bisa membantu keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Dirinya pun mengajak agar seluruh warga Desa Winetin untuk tidak menjauhi warga yang sakit. "Jangan jauhi warga yang sakit. Sebab belum tentu mereka sakit karena Covid-19," katanya.

Sementara itu, SGR yang juga merupakan calon Bupati Minut dari Partai Nasdem ini, kepada wartawan mengatakan jika bantuan tersebut diberikan karena dirinya merasa terpanggil untuk membantu warga yang terdampak Covid-19. Sebab, bantuan yang diberikan ini tidak harus dilihat dari segi orang berada maupun tidak. "Semua warga berhak mendapat bantuan. Jangan dilihat besar atau kecilnya bantuan yang saya berikan, tapi keiklasan," tandasnya.

Baca Juga :
Peduli Warga, PT. BMW Bagikan 1000 Paket Sembako

Keluarga Lasaheng Sigarlaki pun ikut mengucapkan terima kasih kepada SGR yang sudah memberikan bantuan. Diharapkan juga agar bantuan serupa bisa diberikan kepada warga lainnya yang membutuhkan. "Terima kasih kepada SGR karena sudah membantu kami," katanya seraya membantah jika keluarga mereka masuk dalam ODP Covid-19.

Terkait viral foto dan video mereka tinggal di kebun, keluarga ini mengatakan jika itu dilakukan karena adanya unsur sakit hati kepada pemerintah setempat yang terkesan pilih kasih dalam pembagian bantuan kepada warga.

"Kami minta minta maaf kalau berita dan foto-foto itu beredar, karena itu memang fakta. Kami minta kepada pemerintah setempat agar bantuan yang apa menjadi hak warga, itu harus disalurkan tanpa membedakan orang berada atau miskin. Sebab, orang kaya pun saat ini sudah sulit berusaha karena Covid-19," tambahnya.
(Joyke)