Jaga Jarak, Orang Positif Covid-19 Tidak Selamanya Bergejala - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Jaga Jarak, Orang Positif Covid-19 Tidak Selamanya Bergejala

Ilustrasi
(Gambar via canva.com)
Sulut24.com - Manado, Pada Jumat (29/5) malam Satgas Covid-19 Provinsi Sulawesi Utara melalui Juru Bicara dr. Steaven Dandel kembali mengumumkan 9 kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Pada kesempatan tersebut dr. Dandel mengatakan bahwa ke 9 kasus yang dilaporkan 100% bukanlah pasien dalam pengawasan.

Manurutnya, pemeriksaan swab kepada pasien-pasien tersebut dilakukan karena adanya riwayat perjalanan dari daerah dengan transmisi lokal dan juga riwayat kontak dengan pasien terkonformasi positif, maupun dengan klaster di area perdagangan yang ada di Kota Manado.

Tambahnya kegiatan Surveilence di Kabupaten/Kota telah dilakukan secara maksimal sehingga orang-orang yang terpapar Covid-19 bisa ditemukan, walaupun belum masuk dalam kategori PDP.

"Kalau tidak ada upaya dari petugas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan swab secara aktif di lapangan maka kesembilan orang ini tidak akan pernah ketemu," tuturnya.

Ia menambahkan hal tersebut menunjukan bahwa tidak selamanya pasien terkonfirmasi positif Covid-19 mempunyai gejala.

"Bahkan orang yang tenpa gejala pun ketika dilakukan pemeriksaan dan memang ada riwayat kontak dengan pasien yang terkonfirmasi positif di dalam tubuhnya bisa ditemukan adanya Virus Sars-CoV 2," jelas Dandel.

Namun menurutnya, upaya maksimal yang bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan adalah melakukan deteksi dini, dan jika masyarakat tidak patuh terhadap Protokol Covid-19 maka potensi penjangkitan dari orang tanpa gejala akan semakin besar, terutama kepada orang yang memiliki penyakit penyerta.

"Tetapi kalau kemudian masyarakat tidak berkontribusi dengan mendisiplinkan diri, menjaga jarak, meminimalisir kontak di tempat-tempat keramaian, maka yang terjadi adalah ada orang tanpa gejala (OTG) yang kemudian bisa membawa virus ini kedalam rumah dan mengenai orang-orang berpenyakit penyerta, sehingga kemudian mereka ini lah yang harus sampai ke rumah sakit menjadi PDP atau bahkan ada yang fatal, begitu sampai di instalasi gawat darurat tidak bisa ditolong lagi," tandas Dandel.

Tambahnya, petugas kesehatan tidak akan mampu menyelesaikan kasus-kasus Covid-19 jika tidak ada dukungan kedisiplinan dan kontribusi aktif dari masyarakat di Sulawesi Utara.

"Kalau kita tidak mengindahkan protokol-protokol ini maka kami juga akan sangat kesulitan dalam mendeteksi penyebaran dari Sars-CoV 2 ini," tutupnya.
(Fn)