Demi Ratakan Bantuan, Kades Ini Sunat Bansos Pemerintah - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Demi Ratakan Bantuan, Kades Ini Sunat Bansos Pemerintah

Ilustrasi
(Foto via  katadata.co.id)
Sulut24.com – Talaud, Saat ini pemerintah terus berupaya membantu keberlangsungan hidup masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat Pandemi Covid-19 yang berdampak pada berkuranya pendapatan, khususnya warga di sektor informal.

Namun penyaluran bantuan-bantuan tersebut kerap nemimbulkan polemik, karena data penerima bansos kadang tidak sesuai dengan keadaan yang ada di tengah masyarakat. Dan hal tersebut berpotensi menimbulkan kecemburuan sosial dan protes dari warga kepada pemerintah desa dan kecamatan yang menjadi salah satu bagian penyaluran bantuan pemerintah kepada masyarakat.

Untuk menghindari adanya kecemburuan sosial akibat bantuan yang tidak merata, salah satu kepala desa di kecamatan Essang, Kabupaten Kepulauan Talaud yaitu Edison Lulage Kepala Desa Lalue mengambil langkah berani dengan memotong bantuan demi meratakan bantuan untuk warga yang layak menerima.

Lulage mengatakan bantuan yang dipotong adalah bantuan beras dari pemerintah, Ia menambahkan total bantuan beras yang diberikan untuk kampungnya adalah 600 kilogram dan penerima bantuan yang terdaftar adalah 20 kepala keluarga dengan jatah 30 Kilogram untuk setiap kepala keluarga.

Namun menurutnya masih ada warga yang layak menerima bantuan sosial tersebut dan ternyata tidak masuk dalam daftar penerima bantuan.

Untuk itu Ia mengambil kebijakan berani dan memotong bantuan beras untuk kemudian dibagikan kepada kepada 67 keluarga dengan jatah 9,5 Kilogram per kepala keluarga.

Lulage menjelaskan bahwa langkah teresebut tidak diambilnya secara sepihak, karena sebelum mengambil kebijakan, Ia mengadakan rapat dengan BPD dan masyarakat.

"Setelah rapat, akhirnya BPD dan masyarakat menyetujui usulan tersebut, sehingga bantuan beras bisa dibagiakan secara merata kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan," tuturnya beberapa waktu lalu saat ditemui media ini.

 Edison Lulage Kepala Desa Lalue
(Istimewa)
Tambah kades yang sebentar lagi akan mengakhiri masa baktinya ini, saat ini hampir semua masyarakat terdampak pandemi Covid-19 jadi menurutnya pemberian bantuan harus merata terutama bagi masyarakat yang mengandalkan penghasilan harian atau pekerja sektor informal.

"Semua warga sangat terdampak Covid-19, jika bantuan tidak dibagikan secara merata kepada masyarakat yang membutuhkan, ini dan akan menimbulkan kecemburuan sesama warga yang nanti menimbulkan kekacauan sosial di desa," lanjut Lulage.

Ia mengatakan selain bantuan beras, masih ada juga bantuan-bantuan seperti bantuan padat karya tunai untuk warga yang akan mengembangkan sektor pertanian.

“Telah di salurkan Rp. 500.000 untuk biaya pembukaan lahan, pembersihan, penyiangan, penanaman dan pengambilan hasil tanaman. Sedangkan biaya pengadaan bibit dan pupuk itu adalah pembiayaan lain yang diatur dalam APBDes, dan bibitnya itu adalah bibit holticultura,” tuturnya.

Selain itu, kades Lalue ini juga sedang memperjuangkan bantuan untuk 27  kepala keluarga di desanya yang tidak terdaftar dalam penerima bantuan sosial tunai untuk masuk dalam daftar penerima bantuan langsung  tunai.

Lulage berharap diakhir masa jabatannya Dia bisa berbuat banyak untuk warganya, terutama dimasa pandemi Covid-19 ini. 

“Harapan saya diakhir masa jabatan, saya yang tinggal menyisahkan 1 bulan masa kerja, saya akan dapat berbuat yang terbaik bagi warga desa Lalue, dan semoga pemerintahan desa yang baru dapat melakukan yang terbaik untuk warga nantinya,” tuturnya.
(Koldius)