PBB Minut Komitmen Dukung SGR - PDM - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

PBB Minut Komitmen Dukung SGR - PDM

pasangan SGR-PDM
(Istimewa)
Sulut24.com - Minahasa Utara, Kondisi politik di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) jelang Pilkada yang tinggal beberapa bulan lagi, terlihat mulai memanas dengan sejumlah isu yang beredar di masyarakat luas.

Salah satunya adalah isu terkait dukungan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Bulan Bintang (PBB) yang telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) kepada pasangan calon Joune Ganda dan Kevin William Lotulung (JG-KWL).

Menanggapi hal itu, Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nasdem Sulawesi Utara (Sulut) Christian Yokung angkat bicara.

Menurut Yokung, SK DPP PBB kepada pasangan JG-KWL hanyalah isu belaka.

“Hubungan PBB dengan Nasdem dari pusat sampai ke daerah khususnya DPC PBB Minut sangat baik. SK DPP PBB kepada pasangan Shintia Gelly Rumumpe-Petrus Defni Macarau (SGR-PDM) tidak berubah sama sekali,” kata Yokung, Minggu (9/8/2020).

Lanjutnya, Ketua DPC PBB Minut Azhar SE memiliki komitmen yang luar biasa dengan Nasdem untuk mendukung SGR-PDM di Pilkada Minut 9 Desember 2020 mendatang.

“Jadi tidak mungkin beliau (Azhar) akan bertindak diluar komitmennya untuk mendukung SGR-PDM. Kami juga mengecam keras isu yang hanya untuk menghasilkan kotak kosong. Rakyat Minut sekarang sudah pintar dan mereka tahu punya hak yang sangat mahal agar bisa ikut memberikan suara dalam Pilkada mendatang,” tandasnya.

“Masyarakat Minut tidak mungkin dibodohi dengan isu yang tidak memiliki bukti jelas. Warga sudah pandai, dan tidak akan percaya dengan isu-isu yang tanpa ada bukti-bukti jelas secara administrasi,” tambah Yokung.

Sebelumnya, Ketua DPC PBB Minut, Azhar SE dalam kegiatan konfrensi pers terkait dukungan PBB terhadap pasangan SGR-PDM yang dilaksanakan di rumah makan Dodoku, Selasa 27 Juli 2020 lalu menjawab jika PBB memilih koalisi dengan Nasdem karena ada sejumlah kesepakatan yang sudah tercapai.

“Jika sudah ada kesepakatan, jangan sampai ada usaha untuk memecahkan kesepakatan itu. Ini sudah saya sampaikan ke DPP PBB dan nama baik saya dipertaruhkan sehingga diminta tidak ada usaha untuk memecahkan kesepakatan tersebut,” katanya.

Terkait kotak kosong, Azhar menyatakan jika suatu demokrasi itu tidak elegan jika hal tersebut sampai terjadi.

“Lebih elegan jika kepala daerah terpilih itu adalah hasil dari pesta demokrasi. PBB tidak memilih calon yang tidak akan menang,” ungkapnya seraya mengatakan jika SK DPP PBB soal dukungan, sudah diserahkan kepada calon Bupati Minut, SGR di Jakarta belum lama ini.
(Joyke)