Lakukan Pemadaman Bergilir, PLN Tahuna Akui Terjadi Kekurangan Daya Mampu - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Lakukan Pemadaman Bergilir, PLN Tahuna Akui Terjadi Kekurangan Daya Mampu

Manager PLN UP3 Tahuna Mulke Tumanken (Foto: Johan/Sulut24.com)

Sulut24.com - Sangihe, Pemadaman listrik bergilir yang diberlakukan PLN UP3 Tahuna di sejumlah wilayah pelayanan sepertinya tak pernah luput dari sorotan warga.

Dalam sepekan terakhir, terpantau sejumlah wilayah terkena jadwal pemadaman bergilir yang dilakukan setiap hari pukul 17.00 hingga pukul 23.00 wita.

Sorotan dan keluhan warga pelanggan juga disuarakan dalam salah satu program interakif radio di Tahuna, Kamis (22/10) pagi. Sebagian warga mempertanyakan alasan pemadaman baik yang terjadwal maupun yang padam secara tiba - tiba.

”Selain kena jadwal pemadaman, torang juga (kami juga, red) seringkali mengalami pemadaman tanpa pemberitahuan,” keluh warga Tahuna.

Manager PLN UP3 Tahuna, Mulke Tumanken ketika ditemui di kantornya menyatakan, saat ini PLN UP3 Tahuna sedang mengalami kekurangan daya mampu karena beberapa unit mesin pembangkit mengalami gangguan dan kerusakan.

Manager muda ini menambahkan, selain kerusakan mesin, PLN juga tengah melakukan pemeliharaan dan pembersihan jaringan di sejumlah wilayah untuk meminimalisir gangguan akibat faktor alam.

Panjang lebar dijelaskan Tumangken, PLN UP3 Tahuna tetap berkomitmen memberikan pelayanan prima kepada semua pelanggan, namun dirinya juga meminta warga Sangihe untuk memaklumi kondisi dilapangan, apalagi dengan kondisi cuaca ekstrim yang terjadi.

”Ada gangguan pada mesin pembangkit kita di Tahuna dan Tamako yang mengkibatkan terjadinya kekurangan daya mampu sehingga harus dilakukan pemadaman bergilir, tapi, semuanya akan segera teratasi,” jelas Tumanken.

”Padamnya aliran listrik juga seringkali dipicu gangguan pada jaringan sehingga pemeliharaan dan pembersihan jaringan rutin dilaksanakan,” katanya seraya memohon maaf kepada pelanggan atas ketidaknyamanan akibat pemadaman yang terjadi. (Johan)