Masyarakat Sulut Bersatu Peduli NKRI Gelar Aksi Tolak Kedatangan HRS di Sulut - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Masyarakat Sulut Bersatu Peduli NKRI Gelar Aksi Tolak Kedatangan HRS di Sulut


Suasana aksi penolakan terhadap Habib Rizieq Shihab oleh  Masyarakat Sulut Bersatu Peduli NKRI (Foto: Sulut24/Fn)


Sulut24.com - Manado, Ratusan masyarakat yang tergabung dalam gerakan Masyarakat Sulut Bersatu Peduli NKRI menggelar aksi unjuk rasa penolakan kedatangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, Sabtu (5/12/2020). 

Aksi yang melibatkan masyarakat dari berbagai unsur seperti mahasiswa dan oramas ini digelar di kawasan Transmart Manado. 

Pada aksi tersebut, Gerakan Masyarakat Sulut Bersatu Pedulu NKRI menyampaikan emam poin pernyataan sikap yaitu menolak kedatangan Rizieq Shihab beserta para pendukungnya di kota Manado, maupun secara umum di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Utara karena hanya akan menciptakan kerumunan. 

Menolak kedatangan Rizieq Shihab di Kota Manado karena hanya akan menimbulkan permusuhan, kebencian, memecah belah antar sesama umat serta banyak mudharatnya dibanding mamfaat dari kedatangannya. 

Meminta Kapolda Sulut dan Kapolres Manado untuk tidak memberikan izin keramaian bagi panitia kedatangan Rizieq Shihab, karena pandemi Covid-19. 

Masyarakat Sulut Bersatu Peduli NKRI menegaskan bahwa menolak keras ormas yang mengatasnamakan agama untuk berbuat kekerasan dan merusak, serta pemecau belah bangsa. 

Masyarakat Sulut Bersatu Peduli NKRI mendukung penuh penegak hukum untuk menegakan hukum terhadap Rizieq Shihab atas segala kesalahan dan pelanggaran yang telah dilakukan. 

Masyarakat Sulut Bersatu Peduli NKRI mewujudkan Sulawesi Utara yang damai, kondusif, sejuk dan aman, tanpa adanya provokasi dan perpecahan, menjunjung persatuan dan kerukunan umat beragama, khususnya ditengah Pandemi Covid-19. 

Ditemui awak media, salah seorang Tokoh Masyarakat Aswin Kasim yang turut serta pada aksi tersebut menuturkan bahwa masyarakat Sulawesi Utara khususnya Kota Manado menyatakan Intoleransi dan Radikalisme harus diselesaikan. 

"Kami mendukung TNI - Polri untuk mengusut tuntas dan membasmi mereka. Karena ini tidak sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia," tuturnya. 

Dia berpandangan bahwa Intoleransi dan radikalisme sangat merugikan bangsa Indonesia. 

Selanjutnya Kasim juga menyinggung kasus terorisme yang terjadi di Poso beberapa waktu lalu sangat tidak manusiawi. 

"Kejadian terorisme yang terjadi di Poso itu sangat tidak berkemanusiaan, saya sebagai umat yang beragama Islam mereka adalah bukan Islam yang sesungguhnya," jelas Kasim. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Kesbangpol Daerah Provinsi Sulawesi Utara Evans Steven Liow yang juga hadir pada kegiatan tersebut menuturkan bahwa seluruh aspirasi yang disampaikan oleh Masyarakat Sulut Bersatu Peduli NKRI telah diterima dan akan disampaikan ke pemerintah pusat. 

Liow pun berharap agar seluruh aspirasi yang disampaikan oleh Masyarakat Sulut Bersatu Peduli NKRI juga dapat didengar oleh pemerintah pusat. 

"Kami berharap aspirasi ini didengar oleh pemerintah pusat," ucapnya. 

Dia juga berharap agar pimpinan negara yaitu presiden tidak ragu dalam menggunakan Polri dan TNI untuk membasmi kelompok-kelompok intoleran yang ada di Indonesia.

"Kami berharap Bapak Presiden betul-betul memakai TNI dan Polri untuk menjaga keutuhan NKRI," jelasnya. (Fn)