Oi Rimba dan Pesawat Tempur Tanam 100 bibit Mangrove, Hasan: Kami Menolak Reklamasi Pesisir Kota Manado - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Oi Rimba dan Pesawat Tempur Tanam 100 bibit Mangrove, Hasan: Kami Menolak Reklamasi Pesisir Kota Manado

Foto bersama usai penanaman pohon Mangrove (Foto: Dok Oi Manado)

Sulut24.com, MANADO - Peduli akan pesisir, Badan pengurus kelompok (BPKel) Ormas Oi Rimba dan Pesawat Tempur Kota Manado mengelar penanaman 100 Pohon Mangrove, Wisata Bahowo, Minggu (28/3/2021).

Sebelum melakukan penanaman anggota BPW, BPK, BPKel serta tamu undangan diberikan pemahaman Konservasi Mangrove dari pembibitan, penjelasan manfaat, penanaman hingga pada monitoring, pemahaman Konservasi Mangrove diberikan oleh Fenly Derek ketua LPAMU Sulut dan Rio Noval Puasa Founder Seasoldier Sulut.

"Maksud dari kegiatan tersebut untuk meningkatkan pemahaman Konservasi Mangrove kepada seluruh anggota Ormas Oi Kota Manado," ungkap ketua panitia penanaman 100 Mangrove, Tearza Turangan saat diwawancarai, Senin (29/3/2021).

Lanjutnya, sebelum melakukan penanaman seluruh anggota Ormas Oi Kota Manado  diharuskan mendapatkan bimbingan, manfaat, penanaman hingga monitoring. 

"Kiranya, kegiatan kali ini bisa bermanfaat bagi seluruh anggota Oi dan para tamu undangan yang ikut terlibat pada kegiatan penanaman 100 bibit Mangrove. Saya ucapkan banyak terimakasih kepada pihak BPW, BPK dan BPKel membantu persiapan kegiatan hingga berjalan dengan baik," tutur Tearza lagi.

Pada kesempatan yang sama, BPK Ormas Oi Manado, Mustofa Hasan menambahkan, kegiatan yang dilakukan oleh BPKel Oi Rimba dan Pesawat Tempur merupakan hal yang luar biasa. 

"Kami BPK sangat mendukung akan kegiatan penanaman Mangrove ini," jelasnya.

Mustofa berharap kegiatan tersebut dapat memotivasi semua elemen yang ada di Kota Manado untuk melestarikan tumbuhan Mangrove karena mempunyai banyak manfaat untuk kelangsungan hidup manusia maupun hewan yang ada di perairan pesisir pantai.

"Secara Pantauan kami, Kota Manado merupakan kota pesisir yang ternyata hampir sepenuhnya melakukan praktek reklamasi. Hal ini, menjadi kerisauan kami sendiri sebagai masyarakat Kota Manado terlebih dibeberapa waktu lalu pusat perkotaan diterjang badai dan menimbulkan gelombang yang cukup tinggi," ucapnya. 

Ia pun mengajak elemen pemerintah untuk melakukan kampanye dan aksi menjaga alam pesisir pantai. 

"Kami berharap semua elemen baik pemerintah melakukan kampanye menjaga alam dengan menolak reklamasi yang ada. Sebab, 20-30 tahun ke depan kita harus meninggalkan sesuatu yang bermanfaat bagi anak cucu kita. Mari kita berkaca dari pinggiran Kota Manado yang masih memanfaatkan alam sebagai sarana konservasi dalam menjaga alam, sekali lagi kami menolak reklamasi di pesisir Kota Manado," tegas Mustofa. (Fn)