Bupati Wongkar Ikut Ibadah Paskah di Gereja Katholik, Wabup Rembang Khadim di GMIM “Talita Kum” Pondang
Sulut24.com, MINSEL - Hari raya Paskah, adalah hari raya keagamaan yang diperingati umat Kristiani setiap tahunnya, dalam rangka memperingati hari kebangkitan Sang Juru Selamat Yesus Kristus.
Tiga hari sebelumnya, umat Kristiani juga memperingati momen sakral Jumat Agung atau kematian Yesus Kristus di kayu salib demi menebus dosa umat manusia.
Dan di tahun 2021 ini, perayaan Paskah untuk kedua kalinya diperingati di tengah pandemi Covid-19, dimana seluruh rangkaian kegiatan peribadatan perayaan Paskah, diselenggarakan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 secara ketat.
Terkait momentum perayaan Paskah 2021, khususnya di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Bupati Minsel Franky Donny Wongkar, SH didampingi Ketua TP-PKK Minsel Elsje Rosje Sumual, mensyukuri dan merespon berkat Tuhan dengan menghadiri ibadah perayaan Paskah di Gereja Katholik Kebangkitan Kristus Amurang, pada Minggu (4/4/2021) pagi.
Dalam sambutannya, Bupati Wongkar mengajak kepada warga masyarakat Minsel untuk menjaga persatuan dan kesatuan, meningkatkan toleransi, serta tidak mudah terpancing dengan isu-isu provokatif yang dapat mengganggu kedamaian dan kerukunan hidup antar umat beragama, yang selama ini telah terjalin mesra.
Bupati Wongkar juga mengimbau masyarakat untuk terus mematuhi prokes dengan menerapkan Gerakan 5M yakni Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan, dan Mengurangi Mobilitas.
“Pada momentum perayaan Paskah ini, saya juga mengajak masyarakat menyukseskan Vaksinasi Covid-19. Saya berharap, masyarakat Minsel juga mampu menangkal setiap isu hoax dan bersama-sama aparat kepolisian menjaga stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) agar tetap kondusif,” pinta Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sulawesi Utara (Sulut) selama 4 periode ini.
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Minsel, Pdt. Petra Yani Rembang, MTh bersama Wakil Ketua TP-PKK Minsel, Juli Wati merayakan Paskah dengan mengikuti kebaktian di Jemaat GMIM “Talita Kum” Pondang, Wilayah Amurang III. Pada kesempatan itu, Wabup Rembang bahkan bertindak sebagai Khadim.
Dalam khotbahnya yang mengacu dari Kitab Perjanjian Baru (PB) Lukas 24:1-12 tentang peristiwa kebangkitan Yesus Kristus, Wabup Rembang mengatakan, karya keselamatan umat manusia lewat kematian Yesus Kristus di kayu salib merupakan hadiah terbesar yang diberikan oleh Allah kepada manusia.
Hadiah istimewa yang tidak pernah kita perjuangkan, dan sebenarnya tidak layak kita terima. Tetapi karena kasih-Nya yang begitu besar, Allah berkenan memberikannya secara gratis kepada umat manusia.
"Lewat peristiwa Paskah, kita diperingatkan bahwa Yesus Kristus telah mati dan bangkit pada hari yang ketiga demi keselamatan umat manusia. Kabar sukacita ini, harus kita sebarkan kepada dunia agar dunia pun dapat merasakan dan dijamah oleh kuasa Kasih-Nya,” tuturnya.
Selaku umat ciptaan-Nya, lanjut Wabup Rembang, kita harus menghormati dan menghargai peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, sebagaimana yang dilakukan oleh perempuan-perempuan Galilea yang rela berjalan kaki sekitar 125 kilometer hanya untuk menjenguk kubur Yesus demi membalsemi mayat Yesus dengan rempah-rempah.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh perempuan-perempuan Galilea itu adalah simbol ketaatan, kesetiaan, solidaritas dan kesetiakawanan yang tinggi.
"Mereka sangat menghormati Yesus, dan tetap setia mengikut Yesus. Tidak hanya di saat Yesus masih hidup, tapi bahkan hingga Yesus mati. Kita pun harus berbuat demikian, harus tetap setia dan taat mengiring Yesus hingga ajal menjemput kita,” imbau orang nomor dua di Kabupaten Minsel ini.
Menurut tradisi Yahudi, perempuan dianggap sebagai kaum yang tidak terpandang, masyarakat kelas dua yang tidak memiliki pengaruh apa-apa.
"Tetapi Allah justru memakai mereka untuk memberitakan kabar sukacita tentang kebangkitan Yesus kepada banyak orang," tandas Wabup Rembang.
Ditambahkannya, Paskah memberi kita semangat dan pengharapan untuk terus memberitakan kabar sukacita bagi banyak orang, bahwa Yesus Kristus telah bangkit dan telah menaklukkan kuasa dosa dan maut.
"Itulah tugas dan panggilan kita selaku orang percaya, memberitakan kabar baik, bukan kabar buruk yang mencemarkan atau menghancurkan kehidupan orang lain, dan bukan pula berita bohong atau hoax,” kuncinya. (Simon)