Bamukisst Desak BPJN Sulut Perbaiki Jalan Nasional di Talaud - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Bamukisst Desak BPJN Sulut Perbaiki Jalan Nasional di Talaud

Kondisi salah satu Kabupaten Kepulauan Talaud (Foto: Ist)

Manado, Sulut24.com - Ruas jalan Tampan 'ama di Kabupaten Talaud sepertinya belum tersentuh aspal. Bahkan kondisinya saat ini rusak parah. Laksana kubangan, sepekan ini sulit dilalui masyarakat dengan kendaraan roda empat maupun roda dua.

Padahal ruas jalan tersebut sudah berstatus jalan nasional. Segenap PB Bamukisst (Pengurus Besar Badan Musyawarah Kekeluargaan Indonesia Sangihe Sitaro Talaud) prihatin dengan kondisi jalan tersebut. PB Bamukisst menilai pemerintah melalui pihak BPJN XV Sulut cenderung alpa terhadap kondisi tersebut.

"Terkesan memang dinomorduakan untuk perbaikan jalan di wilayah Nusa Utara. Hanya ruas jalan tertentu yang disentuh perbaikan. Itu pun dilakukan setengah hati dengan alasan masyarakat tidak mendukung dan selalu ribut. Bahkan perbaikan di ruas jalan di ujung pulau Karakelang sampai sekarang, sepertinya belum rampung," kata Sekretaris Umum PB Bamukisst, Alfeyn Gilingan, Kamis (27/5/2021) di Manado.

Menurut Alfeyn, tim PB Bamukisst tempo hari sudah pernah menemui Satker BPJN XV Sulut yang bertanggung jawab pada ruas jalan di wilayah Sangihe Sitaro Talaud. Bamukisst Mendorong dan mendukung penuh upaya dan kinerja BPJN XV Sulut dalam melakukan pembangunan jalan dan jembatan.

"Kalau ada ruas jalan nasional yang belum tersentuh aspal sampai hari ini, berarti BPJN XV Sulut hanya manis di bibir. Pada praktiknya alpa. Patut dipertanyakan kemana gerangan anggaran pemeliharaan jalan yang cukup besar yang diplot setiap tahun," sebut Alfeyn.

Lebih lanjut Alfeyn mengatakan, pihaknya sebagai representasi masyarakat Nusa Utara akan menempuh komunikasi langkah formal dengan pemerintah. Antara lain akan menyurat ke Kementerian PUPR Ikhwal pembangunan jalan berstatus nasional di Talaud, Sangihe dan Sitaro.

"Kami mendorong Menteri untuk mengevaluasi kinerja kepala BPJN XV Sulut dan Satkernya. Mungkin sudah tidak mampu, sehingga lebih baik diganti dengan yang lebih kapabel dan terbuka," tegas Alfeyn.

Khusus untuk masyarakat Nusa Utara, Alfeyn mendorong untuk terus ikut membantu melakukan pengawasan terhadap jalannya pembangunan. "Bantu awasi jalannya pembangunan. Jangan tutup mata, wajib turut mengawasi," tegasnya.

Pihak BPJN XV Sulut juga, kata Alfeyn, harus lebih terbuka dan komunikatif. Tidak jemu dan apalagi jenuh mensosialisasikan progres pembangunan kepada masyarakat sehingga tidak terjadi salah paham dan saling menyalahkan. "Kalau BPJN XV Sulut enggan bersosialisasi dan tidak terbuka, pasti ada penolakan dari masyarakat," katanya diakhir pembicaraan.(fan)