Level PPKM Turun, Warga Sangihe Mulai Abai Prokes Covid-19 - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Level PPKM Turun, Warga Sangihe Mulai Abai Prokes Covid-19

Akrivitas Pasar Towo'e Tahuna (Foto: Ist)

Sulut24.com, SANGIHE - Pasca turunnya level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk wilayah Kepulauan Sangihe yang diikuti dengan diizinkannya sejumlah kegiatan rutin warga, terpantau sebagian warga Sangihe mulai mengabaikan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 saat keluar rumah atau berada di tempat umum.

Selain PPKM yang turun level, tak adanya penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir ini juga dinilai menjadi alasan warga tak lagi mengikuti Prokes secara ketat.

Pantauan media ini disejumlah tempat umum seperti Pasar Towo'e Tahuna, sebagian besar pedagang, pengunjung pasar dan sopir angkutan umum tak lagi menggunakan masker dan tak memperhatikan jarak saat beraktivitas di pasar terbesar di Sangihe tersebut. "Warga mulai abai dengan Prokes karena daerah ini sudah turun level dan tak ada lagi informasi tentang adanya penambahan pasien Covid" Tutur salah seorang pengunjung pasar. "Ditempat lain juga, masker dan jaga jarak sepertinya sudah diabaikan," tambahnya.

Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kepulauan Sangihe, dr Yopi Thungari M.Kes kepada Sulut24.com menyatakan, Pandemi Covid-19 masih berlangsung dan jumlah kasus bisa saja mengalami peningkatan atau penurunan. Upaya pengendalian, kata Thungari, masih sama yaitu tetap melaksanakan prokes dan masyarakat diminta ikut serta dalam kegiatan vaksinasi.

Akrivitas Pasar Towo'e Tahuna (Foto: Ist)

Menurut dokter yang juga menjabat Kadis Kesehatan Sangihe ini,  ketika level PPKM turun, maka kegiatan sosial kemasyarakatan dapat dilaksanakan dengan tetap menerapkan prokes, misalnya kegiatan sekolah dan perkuliahan, ibadah, hajatan, lomba olahraga atau iven - iven tertentu dapat dilakukan dengan penerapan prokes yang ketat.

Diakui Thungari, saat ini masyarakat telah mengalami gejala yang dinamakan kelelahan pandemi dimana seseorang sudah merasa lelah dan bosan melaksanakan prokes sehingga mengabaikannya. 

"Selama Pandemi ini belum berakhir, masyarakat dihimbau untuk tidak mengabaikan Prokes agar kasus di Sangihe tak akan meningkat lagi. Tetap pakai masker, jaga jarak dan patuhi Prokes lainnya," pinta Thungari. (Johan)