Bupati FDW Terima Penghargaan Proklim Kategori Utama - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Bupati FDW Terima Penghargaan Proklim Kategori Utama

 Bupati Minsel menerima Piagam Penghargaan Proklim Kategori Utama. (foto: Ist)

Sulut24.com, MINSEL - Ini patut diacungi jempol dan dibanggakan. Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) menjadi satu-satunya daerah di Sulawesi Utara (Sulut) yang menerima penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berupa Piagam Penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) Kategori Utama.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulut dan diterima oleh Bupati Minsel Franky Donny Wongkar, SH, didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Denny P. Kaawoan, SE, M.Si dan Kepala DLH Minsel, Roi Sumangkut, ST, MT, Rabu (01/12/2021).

Penghargaan tersebut tidak lepas dari prestasi yang ditorehkan oleh masyarakat Jaga 2 Desa Sapa Timur, Kecamatan Tenga, dan Lingkungan 2 Kelurahan Rumoong Bawah, Kecamatan Amurang Barat dalam menghadapi perubahan iklim.

Diperoleh informasi, masyarakat di dua Lingkungan itu secara aktif dan bersama-sama melakukan tindakan adaptasi terhadap dampak yang terjadi akibat perubahan iklim.

Tindakan adaptasi yang dilakukan yakni melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos sederhana dan pemanfaatannya digunakan untuk kalangan sendiri.

Bupati Franky Wongkar menyampaikan terima kasih kepada Kementerian LHK yang telah menganugerahkan penghargaan Proklim Kategori Utama bagi Kabupaten Minsel.

“Apresiasi juga saya berikan kepada Jaga 2 Desa Sapa Timur dan Lingkungan 2 Kelurahan Rumoong Bawah atas sikap inisiatif dalam mengantisipasi perubahan iklim melalui aksi konkrit,” kata Bupati Minsel.

Kepala Daerah yang akrab disapa FDW ini berharap, prestasi tersebut dapat menjadi motivasi bagi desa dan kelurahan lainnya di Kabupaten Minsel, untuk meraih piagam penghargaan Proklim.

Diketahui, Proklim merupakan gerakan nasional pengendalian perubahan iklim di tingkat tapak berbasis komunitas di Indonesia.

Proklim adalah program sinergi aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang berlingkup nasional guna meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain, untuk penguatan kapasitas adaptasi dan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK)

Melalui gerakan nasional Proklim, masyarakat dan pemangku kepentingan lain terlibat secara aktif dalam melakukan tindakan adaptasi terhadap dampak yang terjadi akibat perubahan iklim.

Tindakan adaptasi yang dimaksud, yakni membuat resapan air, hemat listrik, membersihkan lingkungan sekitar, membersihkan got, dan menghijaukan lingkungan dengan menanam pohon.

Kemudian membuat instalasi penanggulangan banjir, membuang sampah dan juga memilahnya serta memanfaatkan, atau mendaur ulang menjadi barang yang bermanfaat. 

Hingga saat ini telah terbentuk sebanyak lebih kurang 3.000 desa Proklim di seluruh Indonesia. (Simon)