Digelar 19 Februari: Marijo Datang 'Bacoho' di Festival Kasturi Tikala - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Digelar 19 Februari: Marijo Datang 'Bacoho' di Festival Kasturi Tikala

Pamflet digital promosi kegiatan (Gambar: Ist)

Sulut24.com, MANADO - Bila ingin menyaksikan padu-padan potensi lokal atau local wisdom di kota Manado, datanglah di Festival Kasturi Tikala. Festival unik ini akan menampilkan aneka ragam budaya tempo doeloe masyarakat Manado.

Alex Asterix, penggagas festival seni budaya ini mengatakan kegiatan siap digelar pada Sabtu (19/2/2022). Acara berlangsung dari pagi hingga malam hari. Festival digelar di sepanjang lorong Kasturi Tikala, Manado.

"Marijo datang bacoho di Festival Kasturi," kata Alex, Jumat (11/2/2022) pagi kepada wartawan disela persiapan. "Ada banya lomba permainan yang hendak digelar," tambahnya.

Menurut Alex, Festival Kasturi Tikala ini adalah yang kedua kalinya digelar. Dia selaku penggagas, menggelar festival ini di tahun 2020. Tahun selanjutnya tidak dilaksanakan karena hadangan pandemi Covid19.

"Nah, tahun ini saya laksanakan lagi. Mudah-mudahan mendapat apresiasi pemerintah dan masyarakat," ujarnya seraya menambahkan, festival Kasturi pertama mendapat respon baik pemerintah kota. Festival dibuka oleh Wakil Walikota di masa itu.

Dinamakan Festival Kasturi, lanjut Alex, karena terkait nama tempat. Giat budaya ini digelar di kelurahan Tikala, tepatnya di Lorong Kasturi. Di lorong ini bermukim beragam suku bangsa, meski dominan Minahasa dan Sangihe Talaud.

Untuk Festival Kasturi Tikala yang digelar Sabtu nanti, menampilkan lomba dan sejumlah atraksi budaya. Ada aneka kuliner atau jajanan kampung. Ada pula lomba figura, cukur kalapa, bacoho, tapis beras, cenge-cenge dan ceklen.

Selanjutnya, urai Alex, pengunjung dapat menyaksikan permainan jaman dulu (jadul). Ada permainan suble-suble, tumbu-tumbu blanga, Beta kaya-kaya, selbdur, bermain halma, ular tangga, patut, Ampat daong, dan dormas.

Sepanjang kegiatan, kata Alex, akan dimeriahkan oleh penampilan seni tradisional seperti tarian katrili dan ampa wayer. Uniknya, atraksi 'pasang sperak' digelar untuk opening acara. Sedangkan closing kegiatan, akan disuguhkan atraksi 'gonofu minta api'. (Agi)