Rangkaian Upacara Pensucian Bauna Agung Dan Melasti Dalam Rangkaian Nyepi Tahun Baru Saka 1944 - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Rangkaian Upacara Pensucian Bauna Agung Dan Melasti Dalam Rangkaian Nyepi Tahun Baru Saka 1944

Suasana umat Hindu saat melakukan rangkaian upacara Pensucian Bauna Agung Dan Melasti  (Foto: Ist)

Sulut24.com, MANADO - Rangkaian menyambut hari raya nyepi sudah mulai dilaksanakan diberbagai daerah, termasuk Sulawesi utara. rangkaian menyambut hari raya nyepi dimulai dari mencari bahan-bahan seperti kelapa, pisang, daun-dauan, bambu dan lain sebagainnya. Kegiatan ini dilakukan secara gotong royong oleh umat Hindu Kota Manado.

Dalam melakukan seluruh rangkaian persiapan, seluruh pihak yang terlibat baik bapak-bapak, ibu-ibu, dan generasi muda berpegang pada prinsip Ngayah. Prinsip Ngayah terus digaungkan agar seluruh umat yang melakukan persiapan rangkaian nyepi memang berlandaskan akan tulus ikhlas.

Konsep Ngayah sendiri merupakan tradisi unik di Bali yang diwariskan turun-temurun hingga saat ini,  yang dapat diartikan sebagai hubungan vertikal dengan Tuhan sabagai wujud persembahan suci tanpa pamrih.

Di wilayah Manado, kegiatan ngayah dilaksanakan pada tanggal 24-27 Februari 2022 di natar Pura Jagatdhita Taas. Kemudian, dilanjutkan dengan rangkaian proses Melasti. 

Namun sebelum melaksanakan upacara Melasti, umat Hindu terlebih dahulu dilaksanakan mendak atau nedunang ida betara dari masing-masing pura di Kota Manado seperti pura Ganesa SPN, pura Prajapati, pura Usadda RS Kandow dan pura Swastika Taruna kemudian diarahkan kepura Jagatdhita Taas Manado, kemudian proses upacara Melasti dilaksanakan satu kali dari pura Jagatdhita Taas Manado menuju taman berkat Boulevard Manado pada tanggal 28 Februari 2022.

Melasti sendiri merupakan upacara persembahyangan yang bertujuan untuk menyucikan diri serta benda sakral milik pura (pralingga atau pratima Ida Bhatara dan segala perlengkapannya).

Upacara ini dilaksanakan di sumber air (pantai) yang dalam kepercayaan hindu, air adalah sumber kehidupan atau disebut tirta amerta. Tujuan upacara Melasti untuk meningkatkan kelestarian alam lingkungan, menghilangkan sifat-sifat manusia yang merusak alam lingkungan.

Upacara Melasti ini dilengkapi dengan berbagai sesajian sebagai simbol trimurti, 3 dewa dalam agama hindu yaitu Wisnu, Siwa dan Brahma.

Usai upacara Melasti, rangkaian menyambut Nyepi nantinya akan dilanjutkan dengan pembagian sembako kepada umat Hindu dan umat yang mebutuhkan. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahunnya saat menyambut hari raya Nyepi. 

Setelah itu, rangkaian dilanjutkan dengan upacara Ngerupuk/Tawur Kesangga yang merupakan rangkaian dari hari raya Nyepi. Upacara ini rencanannya akan digelar pada Rabu 2 Maret 2022 di Pura Jagatdhita Taas Manado. 

Ngerupuk/Tawur Kesangga merupakan upacara Bhuta Yandya yang dilakukan untuk kesejahteraan dan keselarasan alam. Tawur Kesangga bertujuan untuk membersihkan dan mewisuda bumi sebelum Nyepi. 

Setelah itu, pada 3 Maret 2022 seluruh umat Hindu di Indonesia akan melaksanakan Catur Brata Penyepian di rumah masing-masing. 

Catur Berate Penyepian merupakan pandangan pada hari raya Nyepi yang berupaya membangun konsentrasi dengan tenang agar seseorang kembali kepada jati diri mereka. 

Catur Berate Penyepian ditempuh dengan cara meditasi, shamedi dan perenungan diri sendiri di suasana yang hening serta biasanya dilaksanakan 24 jam. 

Pada Catur Berate Penyepian  ada empat pantangan yang harus dihindari, yaitu amati geni (tidak boleh menyalahkan api/lampu dan tidak boleh mengobarkan hawa nafsu), amati karya (tidak melakukan pekerjaan baik kegiatan fisik atau lainnya), amati lelungan (tidak berpergian kemana-mana), dan amati lelanguan (dilarang melakukan hiburan, rekreasi atau bersenang-senang). 

Setelah 1 hari melaksanakan Catur Berate Penyepian selanjutnya adalah ngembak geni yang menjadi momen umat Hindu untuk mendapatkan keteguhan hati serta kesucian selama kurun waktu satu tahun sekaligus saling memaafkan pada sesama agar mendapatkan berkat dari sang Hyang Widhi. (fn)