Terkait TMS, Walhi Sulut Sebut Kerugian Lebih Besar dari Keuntungan - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Terkait TMS, Walhi Sulut Sebut Kerugian Lebih Besar dari Keuntungan

Direktur Eksekutif Walhi Sulut Theo Runtuwene (Foto: tribunmanado.co.id/Fistel Mukuan)

Sulut24.com, MANADO - Komitmen yang disampaikan oleh  CEO PT. Tambang Mas Sangihe (TMS) Terry Filbert  untuk mensejahterakan masyarakat lingkar tambang Sangihe dengan melakukan perekrutan tenaga kerja lokal, pemeliharaan lingkungan berkelanjutan, penyaluran program CSR serta pembangunan di Wilayah Sangihe tidak serta-merta menggugurkan penolakan yang selama ini disuarakan oleh berbagai pihak yang menolak keberadaan PT. TMS tersebut. 

Direktur Eksekutif Walhi Sulut Theo Runtuwene yang juga turut menolak operasi PT. TMS di Sangihe menilai bahwa permasalahan terkait PT. TMS bukan hanya sekedar masalah ekonomi tetapi terkait kerusakan alam dan dampak yang akan ditimbulkan kemudian hari. 

“Akar masalahnya bukan melakukan pertambangan dan mendapat keutungan ekonomi tapi bagaimana kerusakan sistem akan terganggu,” ucapnya saat dihubungi media ini, Sabtu (28/5/2022). 

Dirinya menilai kerugian yang nantinya akan dialami oleh pemerintah dan masyarakat akan lebih besar dibandingkan keuntungan yang akan didapatkan karena menurutnya jika pulau kecil telah ditambang maka ekosistem pulau tersebut tidak bisa dipulihkan lagi 100 %. 

“Jika ditanya terkait kerugian yang akan dialami oleh pemerintah provinsi sulawesi utara dan pemerintah sanghe untungnya hanya tiga dan kerugian sembilan,” jelas Runtuwene. 

Ia juga menyinggung terkait proses persidangan dimana majelis hakim dan pemerintah tidak mempertimbangkan undang-undang terkait pulau kecil yang berlaku di kabupaten sangihe. 

Ketua Walhi Sulut pun menegaskan bahwa Sangihe merupakan pulau kecil yang dilindungi oleh undang-undang tidak boleh dilakukan kegiatan pertambangan dengan skala yang besar. (fn)