Bencana Abrasi Pantai Amurang, Jembatan Ranowangko II Amblas, Puluhan Rumah Warga dan Fasilitas Publik Hanyut - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Bencana Abrasi Pantai Amurang, Jembatan Ranowangko II Amblas, Puluhan Rumah Warga dan Fasilitas Publik Hanyut

Puluhan rumah warga di Kecamatan Amurang, Kabupaten Minsel amblas dan hanyut akibat bencana alam abrasi Pantai Amurang. (Foto: Sulut24/Simon)

Sulut24.com, MINSEL - Bencana alam berupa abrasi pantai melanda pesisir Pantai Amurang, di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Rabu (15/06/2022) siang sekitar pukul 14.00 WITA.

Abrasi pantai terjadi di kawasan Jalan Boulevard Amurang, tepatnya di perbatasan antara Kelurahan Bitung Lingkungan 7 dan Kelurahan Uwuran Satu Lingkungan 1, Kecamatan Amurang, Kabupaten Minsel.

Akibat bencana alam ini, infrastruktur jalan, Jembatan Ranowangko II dan puluhan bangunan, baik rumah penduduk maupun fasilitas publik di ikon wisata 'I Am Amurang', di belakang kompleks Pasar Ikan Amurang, rusak parah dan amblas ke laut.

Bencana alam ini berawal dari ambruknya Jembatan Ranowangko II yang menghubungkan kedua kelurahan tersebut melalui jalur Jalan Boulevard.

Hanya dalam waktu sekira 30 menit pasca amblas Jembatan Ranowangko II, puluhan rumah penduduk di pinggiran Pantai Teluk Amurang di sepanjang perbatasan Kelurahan Uwuran Satu dan Kelurahan Bitung, ikut amblas dan hanyut ke laut.

Amblasnya Jembatan Ranowangko II yang menghubungkan Kelurahan Bitung dengan Kelurahan Uwuran Satu. (Foto: Ist)

Abrasi air laut kemudian menyebar hingga ke areal ikon wisata 'I Am Amurang' dan mengakibatkan sejumlah rumah toko (ruko) dan kios di belakang kompleks Pasar Ikan Amurang serta fasilitas publik berupa toilet umum dan rest area rusak parah, bahkan ada yang amblas dan tenggelam ditelan air laut.

Amblasnya Jembatan Ranowangko II, juga mengakibatkan akses jalan sepanjang kurang lebih 500 meter yang menghubungkan Kelurahan Uwuran Satu dan Kelurahan Bitung, Kecamatan Amurang, terputus.

Beruntung bencana alam ini terjadi saat hari masih siang, sehingga sebagian besar warga masih sempat melarikan diri selang beberapa menit sebelum rumah mereka amblas ditelan laut.

"Sejumlah bangunan amblas ke laut, antara lain Jembatan Ranowangko Dua, kàwasan 'I Am Amurang', toilet umum, bangunan rest area, 10 buah rumah penduduk, 2 buah cafe dan 3 buah cottage," ungkap Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast, S.I.K kepada wartawan, Rabu (15/06/2022) malam.

Penjabat Sekda Minsel Glady Nova Lynda Kawatu, SH, M.Si didampingi sejumlah pejabat teras Pemkab Minsel saat meninjau lokasi bencana. (Foto: Ist)

Mendapatkan laporan kejadian tersebut, personel Polres Minsel dipimpin Kapolres Minsel AKBP C. Bambang Harleyanto, S.I.K langsung menuju lokasi bencana.

"Personel Polres Minsel bergerak menuju lokasi bencana dan mengamankannya dengan memasang police line. Polisi juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minsel dan stakeholder terkait dalam rangka mitigasi bencana," jelas Kombes Pol Jules Abraham Abast.

Selain mengamankan lokasi bencana, polisi juga mendirikan tenda siaga dan melakukan evakuasi warga setempat ke daerah yang lebih aman.

Kombes Pol Jules Abraham Abast mengimbau warga agar tidak mendekat dengan radius 50 meter. 

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun barang-barang serta surat berharga di dalam rumah tidak sempat diselamatkan," pungkas mantan Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.

Sementara itu, dari pantauan wartawan di lokasi kejadian, tampak Kapolres Minsel AKBP C. Bambang Harleyanto, S.I.K  bersama para pejabat utama, perwira dan personel piket fungsi langsung mendatangi lokasi bencana alam.

Untuk menampung warga yang menjadi korban bencana, Pemkab Minsel menyiapkan Posko Tanggap Darurat. (Foto: Sulut24/Simon)

Menggunakan perahu nelayan, Kapolres Minsel AKBP C. Bambang Harleyanto, S.I.K bersama Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Minsel Budi Hartono, SH, M.Hum, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minsel Thorie R. Joseph, SH, Camat Amurang Roommy Rumagit, S.Sos, Kapolsek Amurang Iptu Bayu Damara Hadiputra, S.TK, S.I.K, serta Pemerintah Kelurahan Uwuran Satu dan Bitung memantau langsung kondisi kerusakan di area bencana.

Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Minsel Glady Nova Lynda Kawatu, SH, M.Si didampingi sejumlah pejabat teras Pemkab Minsel dan instansi terkait, 

Kepala BPBD Minsel Thorie R. Joseph, SH, Kepala BPBD Provinsi Sulut Drs. Joy E.B Oroh dan Camat Amurang Roommy Rumagit, S.Sos juga turun ke lokasi kejadian. 

Untuk menampung warga yang kehilangan tempat tinggal dan terdampak bencana abrasi laut tersebut, Pemkab Minsel melalui BPBD dan Dinas Sosial langsung bergerak cepat membangun tiga posko tanggap darurat bencana dilengkapi dapur umum dan sarana penunjang lainnya. 

Tiga posko tanggap darurat tersebut terletak di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kelurahan Lewet yang dijadikan sebagai posko utama, ditambah dua posko penunjang yakni di BPU eks PGA di Kelurahan Uwuran Dua dan posko di samping Bank Mandiri, di Kelurahan Uwuran Satu.

Ditanya mengenai jumlah rumah penduduk yang rusak parah dan amblas akibat bencana alam tersebut, Penjabat Sekda Minsel Glady Kawatu mengaku hingga saat ini masih terus mengupdate data, baik dari instansi terkait maupun pemerintah kecamatan dan kelurahan.

Petugas kepolisian bersama instansi terkait sedang mengamankan lokasi kejadian sembari mengevakuasi warga. (Foto: Sulut24/Simon)

Menurutnya, laporan awal menyebutkan sebanyak 15 bangunan terdiri dari 10 rumah penduduk di Kelurahan Uwuran Satu dan 5 bangunan cottage dan cafe di Kelurahan Bitung.

"Tapi barusan Camat Amurang melaporkan, jumlah rumah penduduk yang hanyut dan rusak parah sudah bertambah menjadi 25 unit. Rinciannya, 20 rumah hanyut di Kelurahan Uwuran Satu, dan 5 rusak berat di Kelurahan Bitung," ungkap Kawatu yang hingga kini masih merangkap Sekretaris DPRD Provinsi Sulut. (Simon)