PUD Klabat Minut Gencar Lakukan Sosialisasi Tentang Sampah - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

PUD Klabat Minut Gencar Lakukan Sosialisasi Tentang Sampah

Direktur PUD Klabat Minut Maisye Dondokambey dan Direktur Keuangan PUD Klabat Minut Fredy Ratumbanua (Foto: Ist)

Sulut24.com, MINUT - Perusahaan Umum Daerah (PUD) Klabat Minahasa Utara saat ini semakin gencar melakukan sosialisasi persuasif kepada masyarakat terhadap permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh sampah.

Direktur PUD Klabat Minut Maisye Dondokambey mengatakan warga perlu diberikan edukasi tentang sampah. Tujuannya untuk mengubah pola pikir masyarakat dalam menjaga kesehatan dan juga dalam pengelolaan sampah yang berasal dari lingkungan rumah tangga.

Menurutnya pentingnya kegiatan seperti ini sehingga masyarakat yang kurang sadar dan paham dalam menjaga  kesehatan dan kebersihan lingkungannya jadi tahu bagaimana pentingnya dalam menjaga kebersihan diri sendiri dan juga lingkungan sekitar.

"Memang untuk wilayah Likupang kendala pengelolaan sampah ini disebabkan beberapa hal seperti terbatasnya ketersediaan kontainer sampah, armada pengangkut sampah (truk), terdapat titik penempatan kontainer dengan jarak layanan jauh dari TPA," ujarnya, Senin (20/6/2022). 

Ia juga menuturkan beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam mengelola sampah bahkan mengubah paradigma masyarakat tentang sampah menjadi salah satunya.

"Saya mengajak warga untuk membuang sampah pada tempatnya. Tidak usah membuang sampah dilaut atau di sungai, tapi sampah-sampah warga yang ada sebaiknya dibakar," tuturnya.

Senada juga dikatakan Direktur Keuangan PUD Klabat Minut Fredy Ratumbanua.Menurutnya agar warga tidak membuang sampah secara semberangan, sebaiknya ada Perda tentang sampah.

"Saya belum tau kalau di Minut sudah ada Perda tentang sampah. Tetapi alangkah baiknya Perda itu harus ada," ujarnya.

Menurutnya  masih banyak masyarakat yang berpendapat bahwa setiap sampah yang dihasilkan bukan lagi urusan pribadi, tapi menjadi urusan tukang sampah yang telah dibayar. Padahal, persoalan sampah adalah persoalan yang harus diselesaikan bersama.

"Kita tidak boleh egois. Banyaknya sampah di sekitar kita tentu membuat kita tidak nyaman, selain menimbulkan bau yang tidak sedap juga dapat menjadi sarang penyakit," ungkapnya.

Ratumbanua yang juga Mantan Aktivis 98 ini mengatakan, kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah juga disebabkan karena minimnya edukasi terkait sampah. Banyak masyarakat yang belum mengetahui apa itu sampah, apa itu pengelolaan sampah, apa penyebab sampah menumpuk lalu apa akibatnya.

"Sampah itu sendiri banyak sekali macam dan jenisnya, dan cara pengelolaannya pun tidak boleh sembarangan. Beberapa sampah bahkan bisa bernilai ekonomis kalau dimanfaatkan dengan baik," tuturnya.

Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk berani menerapkan gaya hidup baru dengan melakukan pengelolaan sampah yang baik. Dengan begitu, lingkungan bisa lebih terjaga dan tidak lagi ada penumpukan sampah yang menggunung di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA. (Joyke)