Baru Sekali Ikut Seleksi, Anak Wartawan 'Tembus' Akpol - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Baru Sekali Ikut Seleksi, Anak Wartawan 'Tembus' Akpol

 

Catar Akpol asal Amurang-Minsel, Benny David Kevin Manorek bersama kedua orangtuanya. (Foto: Ist)

Sulut24.com, SEMARANG - Sebanyak 7 dari 10 Calon Taruna (Catar) Akademi Kepolisian (Akpol) utusan Polda Sulawesi Utara (Sulut) dinyatakan Memenuhi Syarat (MS) dan lulus terpilih, sehingga berhak mengikuti pendidikan selama 4 tahun di Kampus Akpol Semarang, Jawa Tengah.

Ketujuhnya adalah Catar pria. Sebagian besar dari mereka telah dua kali, bahkan ada yang hingga tiga kali ikut seleksi Catar Akpol.

Adapun Sidang Penetapan Hasil Kelulusan Akhir Seleksi Catar Akpol Tahun Anggaran 2022, digelar di Graha Cendekia, Kampus Akpol Semarang, Kamis (28/07/2022) pukul 14.00 WIB. 

Tiga Catar lainnya utusan Polda Sulut, termasuk seorang Taruni dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) alias gugur seleksi, dan harus angkat koper meninggalkan kawasan Kampus Akpol.

Bagi ratusan calon perwira Polri utusan dari tiap-tiap Polda se-Indonesia yang lulus seleksi Akpol, langsung ganti koper karena mendapatkan tas ransel baru berwarna hijau bertuliskan Akpol. 

Di dalam tas ransel berukuran besar tersebut, berisi semua peralatan yang dibutuhkan para Catar selama mengikuti masa pendidikan.

Mereka akan mengawali masa pendidikan dengan mengikuti pendidikan dasar Bhayangkara Taruna selama 3 bulan ke depan bersama para Taruna Akademi TNI, di Magelang. 

Satu dari 7 Catar Akpol utusan Polda Sulut yang lulus terpilih, adalah Benny David Kevin Manorek, asal Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).

Alumni SMAN 1 Amurang tahun 2022 yang akrab disapa Kevin ini, berhasil menorehkan prestasi yakni ranking 4 seleksi tingkat Panitia Pusat (Panpus) Akpol. 

Dari ratusan Catar Akpol yang lulus seleksi, Kevin juga berhasil pecahkan rekord sebagai satu-satunya Catar pria yang langsung tembus Akpol meski baru sekali ikut seleksi.

Sementara ratusan Catar lainnya rata-rata sudah pernah dua kali ikut seleksi penerimaan Catar Akpol. Bahkan ada yang hingga tiga kali ikut seleksi selama tiga tahun berturut-turut.

Kevin juga tercatat sebagai Catar Akpol termuda, karena baru berusia 17 tahun dan akan genap usia 18 tahun pada September 2022 mendatang.

Ia bukan berasal dari latar belakang keluarga Polri atau keluarga pejabat. 

Ayahnya, Alex Simon Manorek, adalah seorang wartawan senior yang pernah bertugas di media cetak Manado Post di era 90-an dan kini tercatat sebagai wartawan media online.

Ibunya, Fera Ottay, S.Pd, M.A.P, adalah seorang guru dengan tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah (Kepsek) di SMPN 3 Amurang, yang terletak di perbatasan Kabupaten Minsel dan Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).

Sebelumnya, Kevin juga meraih ranking 3 saat ikut seleksi di tingkat Panitia Daerah (Panda) Polda Sulut. 

Pada tahapan seleksi di tingkat Panda Polda Sulut, ia juga tercatat sebagai satu-satunya perwakilan Polres Minsel yang lolos seleksi Catar Akpol.

"Kevin sudah membuktikan bahwa ia bisa tembus Akpol, tanpa dipungut biaya sepeserpun. Hanya bermodalkan otak cemerlang, ditambah semangat juang yang tinggi, persiapan yang matang dan campur tangan Tuhan, siapapun bisa masuk Akpol," kata Kepala Biro (Karo) Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Sulut Kombes Pol Riyadi Nugroho, S.IK saat ditemui wartawan, di kawasan Kampus Akpol Semarang.

Kombes Riyadi menambahkan, lulusnya ratusan peserta dari masing-masing utusan Polda se-Indonesia, termasuk 7 Catar utusan Polda Sulut, membuktikan pula bahwa penerimaan anggota Polri tahun anggaran 2022 telah dilaksanakan dengan prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis).

Pada kesempatan itu, Kombes Riyadi pun menepis asumsi masyarakat yang selama ini beranggapan bahwa harus anak anggota Polri atau anak pejabat tinggi, baru bisa ikut pendidikan di Akpol. 

"Ini adalah asumsi yang sangat keliru dan perlu diluruskan. Kevin adalah bukti nyata bahwa anak wartawan pun, bisa tembus Akpol. Kalau Tuhan yang membuka pintu, tidak ada satu pun manusia yang bisa menutupnya," tandas Kombes Pol Riyadi. 

Ditemui terpisah, Kevin tampak tidak dapat menyembunyikan rasa syukur, bangga sekaligus haru atas prestasi yang berhasil diraihnya.

“Saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus. Meski papa saya cuma wartawan dan mama hanya guru merangkap Kepsek, tapi saya bisa lulus seleksi Catar Akpol. Ini semua karena anugerah dan campur tangan Tuhan," ucap Kevin.  

Ia mengaku, menjadi polisi merupakan cita-citanya sejak kecil. Karena itu, ia telah mempersiapkan diri sejak awal selama 6 bulan lebih, baik fisik dan mental maupun kemampuan akademik secara mandiri, agar bisa mewujudkan impiannya. 

Meski berasal dari keluarga sederhana, namun Kevin tetap semangat mewujudkan cita-citanya.

Kevin menyadari kalau ia bakal bersaing ketat dengan ratusan peserta yang merupakan putra-putri terbaik utusan tiap-tiap Polda se-Indonesia. 

Sebagian besar merupakan lulusan SMA-SMA favorit dan ternama di Pulau Jawa dan daerah lainnya. Bahkan ada pula yang jebolan SMA Taruna dan sekolah berstandar internasional. 

"Tapi saya tidak minder dan tetap optimis. Puji Tuhan, sekali mendaftar langsung lolos dan diterima di Akpol,” tutur pemuda yang pernah aktif di organisasi Pramuka Wira Kartika Koramil 1302-14/Amurang dan Saka Bhayangkara Polres Minsel ini.

Kevin mengakui, tekadnya meraih cita-cita tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak tantangan yang harus dihadapinya saat mendaftar Catar Akpol.

Banyak orang yang bilang bahwa Akpol adalah kampusnya anak-anak jenderal, anak perwira, dan anak pejabat tinggi. 

"Meskipun menghadapi banyak tantangan, namun Tuhan selalu buka jalan dan mengirim orang-orang baik untuk memberikan support. Bahkan, menolong saya dengan tulus ikhlas," kisah Kevin.

Catar Benny David Kevin Manorek sukses meraih ranking 4 seleksi tingkat Panitia Pusat (Panpus) Akpol. (Foto: Ist)

Selama tiga bulan ikut seleksi tingkat Panda di Manado, sambung Kevin, ia pernah dua kali mendapat tempat tinggal gratis.

Kini, Kevin pun bertekad akan menjadi polisi yang baik, profesional, dan bertanggungjawab.

“Saya akan bertugas dengan sebaik-baiknya agar bisa membanggakan keluarga dan berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” imbuhnya.

Di akhir sesi wawancara, Kevin mengajak generasi muda lainnya yang berminat mendaftar calon anggota Polri agar tetap semangat, optimis dan senantiasa mengandalkan pertolongan Tuhan.

“Bagi teman-teman yang akan mendaftar polisi agar tetap semangat dan optimis. Jangan dengarkan perkataan orang yang bilang kalau mau masuk polisi itu harus bayar mahar. Itu tidak benar. Bila kita mengandalkan Tuhan, Tuhan pasti buka jalan," pungkas Remaja Teladan (Retel) GMIM Rayon Minsel kelahiran 6 September 2004 ini. (Simon)