Dinilai Asal Jadi, APH Diminta Periksa Pengerjaan Proyek Pendestrian Penutupan Saluran Drainase Airmadidi
Komisi II DPRD Minut saat turun langsung memeriksa proyek di Airmadidi (Foto: Ist)
Sulut24.com, MINUT - Pekerjaan Proyek Pedestrian Penutupan Saluran Drainase di kompleks Rumah Sakit Tonsea Airmadidi saat Amburadul bahkan diduga asal jadi.
"Dugaan kami pengerjaan proyek ini asal jadi, di papan proyek tertulis penutupan saluran drainase. Tetapi kenyataanya yang ditutup bukan drainase, tetapi badan jalan yang mereka pasang paping sampai membuat jalan tersebut sempit," ujar anggota DPRD MInut Jaseph Dengah ketika turun langsung dilokasi pengerjaan proyek.
Menurutnya pengerjaan proyek ini tanpa perencanaan yang matang.
"Dananya miliaran rupiah, tetapi proyek yang dikerjakan asal jadi. Kami minta APH turun tangan soal dugaan pengerjaan proyek yang amburadul tersebut," kata Dengah didampingi Anggota DPRD Minut lainnya seperti Fendi Moha, Jerry Umboh dan Paultje Sunda
Salah satu anggota DPRD Minut Fendy Moha menyorot pengerjaan proyek yang ada di didepan Rumah Sakit Tonsea.
"Pengerjaan proyek inikan menggunakan 2 mata anggaran. Proyek yang depan Rumah Sakit Tonsea anggarannya sendiri dan yang satu untuk pekerjaan proyek pedestrian penutupan saluran drainase anggaran sendiri bahkan jumlahnya Milyaran rupiah," ucap Moha, Jumat (16/12/2022).
Moha sendiri geram pengerjaan proyek didepan Rumah Sakit yang pagu anggarannya Ratusan Juta, tidak ada papan proyeknya.
"Mana dang depe Papan Proyek. Jangan hanya anggaran Ratusan Juta lalu tidak ada papan proyeknya yang dipasang," kata Moha.
Sementara itu Pekerjaan Proyek Pedestrian Penutupan Saluran Drainase memakan anggaran Rp. 1.9 Miliard, yang di kerjakan CV. Pentangon Makmur Abadi.
Sedangkan pengerjaan proyek didepan Rumah Sakit Tonsea pagu anggaranya tidak jelas karena tidak ada papan proyek yang dipasang.
Joseph Dengah dan Fendi Moha menjelaskan para anggota DPRD Minut turun lapangan guna mengetahui progres pembangunan infrastruktur tahun 2022.
“Kita sengaja turun ke lapangan ini, untuk mencek langsung progres pembangunan infrastruktur yang ada di Airmadidi terutama yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,” terang Moha didampingi Ketua Komisi II Stendy Rondonuwu
Peninjauan ini, menurut dia harus dilakukan, untuk memastikan bahwa semua proyek pembangunan berjalan sebagaimana mestinya dan bisa terselesaikan tepat waktu, apalagi mengingat saat ini adalah penghujung tahun.
“Sekarang ini kan sudah penghujung tahun 2022, kita mau memastikan bahwa semua proyek pembangunan sudah selesai tepat waktu. Apalagi akhir tahun merupakan musim penghujan yang berpotensi menyebabkan banjir, sehingga menjadi kendala bagi penyelesaian pekerjaan di lapangan,” imbuhnya.
“Harapan kami dari Komisi II, semoga semua pekerjaan di lapangan sudah selesai dan bisa bermanfaat bagi seluruh masyarakat,” pungkas Politisi Partai Nasdem Minut ini. (Joyke)