Menanti Kejutan Jepang dan Korsel, Kroasia dan Brazil Siap Menghadang - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Menanti Kejutan Jepang dan Korsel, Kroasia dan Brazil Siap Menghadang

Kapten Timnas Korea Selatan Son Heung Min dan Pemain Timnas Brazil Neymar saat berebut bola (Foto: via sports.yahoo.com)

Sulut24.com, JAKARTA - Timnas Jepang dan Korsel, dua wakil Asia yang tersisa, diuji keperkasaan nya babak 16 besar Piala Dunia 2022 di Qatar. Lawan yan dihadapi pun tak tanggung-tanggung yakni finalis Piala Dunia 2018,  Kroasia dan juara dunia FIFA lima kali, Brazil.

Jepang menantang Kroasia, Senin malam, (5/12) dan Korsel menghadapi Brazil, Selasa subuh (6/12). Tentu pertarungan ini akan jadi arena pembuktian  sekaligus ujian baik bagi Jepang, apakah sukses memulangkan  raksasa sepakbola internasional itu?. Dan Kroasia kali ini, akan menjadi korban ketiga Jepang, setelah secara mengejutkan berhasil membekuk Jerman dan Spanyol di penyisihan Grup?  

Atau apakah Jepang cuma bisa melenggang sampai babak 16 besar saja seperti prestasi yang pernah diraih sebelumnya di piala dunia tahun 2002, 2010, dan 2018. Ataukah justru Kroasia yang memulangkan Jepang?

Samurai Biru yang ditukangi Pelatih Hajime Moriyasu, saat ini memiliki rasa percaya diri tinggi setelah membekuk dua raksasa Eropah, Jerman dan Spanyol. 

Dibawah komando, Kapten, Maya Yoshida, tim Jepang punya motivasi tinggi dan dalam kondisi on menghadapi Kroasia. Namun kondisi psikologis ini bisa jadi bumerang bagi Jepang jika terlalu berlebihan. Dan bukan tidak mungkin akan berpengaruh dalam penampilan tim secara tehnik

Pertarungan dengan Kroasia ini jadi pembuktian kepada sepakbola dunia, bahwa kehadiran mereka bukan kaleng kaleng tapi patut diperhitungkan. Partai antara Jepang versus Kroasia  akan berlangsung ketat, kedua tim akan menurunkan para pemain dengan kekuatan penuh dan siap bertarung all out.

Pasukan Kroasia yang dijuluki, Vatreni, berusaha meredam permainan cepat Jepang, lewat kombinasi umpan lambung dan umpan pendek. Kapten tim, Luka Modric memimpin rekan rekannya  mengatur serangan maupun bertahan.

Pemain yang berusia 37 tahun ini dengan segala pengalaman dan kemampuan tehnik yang dimiliki berusaha membawa pasukan untuk menghentikan Jepang di babak 16, karena bagi dirinya mungkin penampilan terakhir di piala dunia.

Kemungkinan arsitek Kroasia, Zlatko Dalic menurunkan pemain, Livakovic berdiri di bawa mistar gawang, kemudian empat belakang, Barisic, Caleta Car, Vida, Vrsaljko, sedang lini tengah dipercayakan,bkepada Modric, Kapten tim, Brosovic, Kovacic. Sedang ujung tombak ditempati Petkovic, Rabic di sayap kanan dan Perisic di sayap kiri. Pola 4-3-3,byang digunakan Sang Pelatih.

Akan terjadi pertarungan di lini tengah, Jepang menempatkan  empat pemain, Ito, Tanaka, Morita dan Nagatomo. Pertarungan menguasai lini tengah ini menjadi amat berarti dalam laga ini. Karena lini tengah amat vital dan tim mana yang lebih menguasai, maka tim itulah yang berpeluang memenangkan petarungan.

Lini tengah ini menjadi penting untuk mendistribusi bola kedepan, langsung menusuk ke jantung pertahanan. Modric memiliki kemampuan itu untuk memberi umpan2 terobosan yang diterima pemain memiliki kecepatan  yang baik, Perisic di sayap kiri atau kepada Rebic di sayap kanan serta Petrovic sebagai bomber di depan. Penguasaan lini tengah ini juga menjadi penting ketika kehilangan bola, dengan cepat para pemain lini tengah turun menutup membantu pertahanan.

Dari kubu Jepang, Ito, Nagatomo,Morita memiliki mobilitas tinggi untuk mensuplai bola ke depan yang diterima, Maeda, Kamada dan, Kubo. Pemain Jepang  lebih banyak membangun serangan umpan silang lewat sayap langsung ke  jantung pertahanan dimana ujung tombak Maeda sudah menunggu atau para pemain dari lini tengah masuk menusuk ke jantung pertahanan Kroasia. Kiper, Gonda yang tampil cemerlang melakukan penyelamatan gawangnya akan dipercaya pelatih Hajime Moriyasu.

Menilik penampilan Jepang dan Kroasia hampir sama baiknya, bukan tidak mungkin pertandingan diakhiri lewat titik putih untuk menentukan pemenang.

Bintang Brazil, Neymar kemungkinan diturunkan oleh Pelatih Tite menghadapi partai menentukan menghadapi Korea Selatan. Pemain Klub PSG itu dalam dua pertandingan absen menyusul cedera yang dialami. Meskipun masih meragukan tampil di laga 16 besar, Brazil yang digadang gadang kandidat juara di Qatar ini memiliki segudang pemain yang punya kualitas tehnik lumayan bagus. 

Para pemain Brazil memiliki   nilai lebih dibanding squad pemain dari negara lain. Diatas kertas Brazil unggul dari Korsel.  Di lini belakang selain  Kiper Alisson, sektor pertahanan ditempati Alex Sandro, Thiago Silva (kapten), Marquinhos, Danilo, lini tengah, Casemiro, Lukas Paqueta, Neymar, Vinicius Junior, Raphinha, Richarlison. 

Kapten Tim , Korea, Son Heun min, bersam teman-temannya harus bekerja ekstra keras mengatasi permainan Samba, Brazil dan skill yang mumpuni, Neymar dan kawan-kawan. Penampilan seperti  mengalahkan Portugal di penyisihan adalah stategi yang tepat dari pelatih asal Portugal, Paulo Bento yakni melakukan serangan balik cepat langsung menusuk pertahanan lawan . Saat pemain Brazil lengah asyik melakukan serangan dan  menekan pertahanan Korea, saat itulah lakukan serangan balik. 

Karena pemain depan Korea, rata-rata memiliki kecepatan berlari sambil menggiring bola. Kalau bukan taktik serangan balik cepat dilakukan sulit mengimbangi irama permainan Brazil, baik secara tim  maupun individu. (Eddy Lahengko)