Dibakar Hidup-hidup Mantan Pacar, Katherine Meregang Nyawa - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Dibakar Hidup-hidup Mantan Pacar, Katherine Meregang Nyawa

Ilustrasi (Foto: Ist)

Sulut24.com, PERU - Kasus tragis mengejutkan warga Peru. Seorang pria muda membakar hidu-hidup mantan pacarnya. Korban seorang gadis berusia 18 tahun, meninggal setelah lima hari setelah menjalani perawatan di rumah sakit setempat. 

Pelaku diidentifikasi seorang pria muda sebagai Sergio Tarache Parra. Menteri Wanita Peru, Nancy Tolentino, prihatin dan mengritik kepolisian setempat karena hanya mengeluarkan surat penangkapan terhadap pelaku kejadian tersebut. 

Dilansir AFP, Sabtu (25/03/2023), Talentino mengatakan seorang wanita dibakar hidup-hidup di alun-alun kota oleh mantan pacarnya. Korban bernama Katherine Gomez (18), menderita luka bakar hingga 60 persen di tubuhnya. Dia dirawat di rumah sakit sejak Sabtu (18/3) lalu. 

Sayang sekali, Katherine tak dapat menahan derita yang dialami. Dia tak dapat bertahan. Dia tewas setelah 5 hari dirawat. "Dia berjuang untuk hidupnya tetapi, sayangnya, jumlah kerusakan yang dideritanya membuat dokter tidak mungkin menyelamatkan nyawanya dan mereka memberi tahu kami bahwa dia telah meninggal," kata Menteri Nancy Tolentino kepada stasiun radio RPP.

Pihak kepolisian setempat menjelaskan, pelakunya adalah seorang warga Venezuela berusia 19 tahun. Pelaku melarikan diri dari tempat kejadian setelah menyiram korban dengan bensin dan membakarnya di alun-alun kota di Lima.

Disebutkan, beberapa hari sebelum peristiwa nahas tersebut, Katherine telah memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Tolentino mengkritik polisi karena hanya mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk tersangka, pada hari Kamis, lima hari setelah kejahatan mematikan tersebut.

"Polisi berjanji kepada saya bahwa mereka akan melakukan segala kemungkinan untuk menemukannya," kata Tolentino.

Tolentino juga mendesak wanita muda untuk tidak bertemu mantan mereka yang kejam sendirian karena 'berisiko'. Dia memperingatkan untuk tidak berhubungan dengan orang yang tidak menghormati.

"(Agar tidak) kompromi atau hubungan dengan orang yang tidak menghormati Anda, yang melanggar hak Anda," katanya.

Peru, negara berpenduduk 33 juta, mencatat 136 femisida pada 2022. Jumlah tersebut sama dengan dua tahun sebelumnya. (*/fan)