9.310 Personil Gabungan Diterjunkan, Gubernur Olly Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Samrat 2023 - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

9.310 Personil Gabungan Diterjunkan, Gubernur Olly Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Samrat 2023

Gubernur Olly Dondokambey jadi Inspektur Upacara pada apel gelar pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Ketupat Samrat 2023 dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1444 H, di lapangan Mapolda Sulut. (Foto: Humas Polda Sulut)

Sulut24.com, MANADO – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara (Sulut) melaksanakan apel gelar pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Ketupat Samrat 2023 dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1444 Hijriah, di lapangan Mapolda Sulut, Senin (17/04/2023) pagi.

Apel dipimpin langsung oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey, SE, selaku Inspektur Upacara (Irup), dengan peserta apel terdiri dari personel Polri, TNI, instansi Pemerintah Daerah (Pemda), dan Jasa Raharja.

Apel ditandai dengan pemeriksaan pasukan oleh Gubernur Olly didampingi Kapolda Sulut Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, SH, MH, dan jajaran Forkopimda Sulut. 

Kemudian dilanjutkan dengan penyematan pita tanda operasi oleh Gubernur Olly kepada perwakilan personel TNI, Polri, Dinas Perhubungan, dan Satuan Polisi Pamong Praja.

Operasi Ketupat Samrat 2023 dengan tema "Mudik Aman Berkesan" ini, dilaksanakan selama 14 hari, mulai 18 April hingga 1 Mei 2023 mendatang. 

Dalam apel tersebut, Gubernur Olly membacakan amanat tertulis Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. 

Dalam amanatnya, Kapolri Jenderal Sigit mengatakan operasi ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia dari Mabes Polri hingga satuan kewilayahan.

Menurutnya, apel gelar pasukan merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan pengamanan Operasi Ketupat tahun 2023.

Kegiatan ini juga sebagai wujud nyata sinergitas Polri dengan stakeholder terkait dalam rangka pengamanan mudik dan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

"Operasi ini telah diawali dengan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KYRD) dari tanggal 10 -16 April 2023 dan akan dilanjutkan pasca operasi tanggal 2-9 Mei 2023," tutur Kapolri Sigit sebagaimana dibacakan Gubernur Olly.

Dalam amanatnya, Kapolri Sigit juga menyampaikan beberapa arahan agar dipedomani dan dilaksanakan jajarannya di lapangan. 

Antara lain, laksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan tanamkan dalam diri bahwa melakukan pengamanan dalam Operasi Ketupat 2023 adalah sebuah kehormatan, sekaligus ladang amal ibadah bagi kita semua.

Kedepankan langkah-langkah humanis, terapkan buddy system dan pedomani SOP, agar dapat memberikan pelayanan terbaik dengan "Presisi" sebagaimana harapan masyarakat.

Kapolri Jenderal Sigit juga meminta agar memastikan ketersediaan perlengkapan pribadi, sarana prasarana dan berbagai fasilitas penunjang lainnya pada setiap pos pengamanan, pos pelayanan, maupun pos terpadu, sehingga mampu mendukung pelaksanaan tugas secara optimal.

Berbagai langkah-langkah yang dilakukan pada pengamanan arus mudik juga harus diterapkan pada arus balik, sehingga kita mampu mengawal perjalanan mudik dari keberangkatan hingga kepulangan, agar masyarakat mendapatkan kegembiraan bertemu sanak saudara dan bisa kembali dengan selamat.

Pada bagian lain amanatnya, Kapolri Jenderal Sigit mengingatkan agar memastikan 

informasi terkait kebijakan dan perkembangan situasi lalu lintas terkini, tersampaikan dengan baik melalui iklan layanan masyarakat.

"Lakukan penguatan komunikasi publik, baik menggunakan media TV-Radio nasional maupun lokal, serta media streaming Polri TV-Radio melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, influencer dan public figure," imbau Kapolri sebagaimana dibacakan Gubernur Olly.

Di akhir sambutannya, Kapolri Jenderal Sigit juga meminta agar perkuat sinergisitas dan soliditas antara petugas pengamanan maupun stakeholder terkait, karena hal tersebut merupakan kunci keberhasilan Operasi Ketupat 2023.

Sementara itu, informasi yang diperoleh dari Biro Operasi Polda Sulut, Operasi Ketupat Samrat 2023 melibatkan sebanyak 9.310 personel gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, dan instansi terkait.

Dengan perincian, Polri sebanyak 5.508 personel, terdiri dari Polda Sulut 1.949 personel dan Polresta/Polres jajaran sebanyak 3.559 personel. Kemudian, TNI 319 personel, dan instansi terkait lainnya 3.483 personel.

Dalam operasi ini, Polda Sulut dan jajaran juga telah menyiapkan total sebanyak 83 pos, terdiri dari 49 pos pengamanan, 25 pos pelayanan, dan 9 Pos Terpadu.

Pos-pos tersebut berada di beberapa titik keramaian seperti pusat perbelanjaan, jalur transportasi, tempat ibadah, obyek wisata, dan titik-titik kemacetan serta rawan kecelakaan lalu lintas (lakalantas).

Sesaat usai apel, Kapolda Sulut Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, SH, MH mengungkapkan, di wilayah Sulut peningkatan kegiatan atau aktivitas tidak terlalu banyak, tapi tetap banyak masyarakat dari daerah lain karena memanfaatkan cuti panjang untuk kembali ke wilayah Sulut.

“Tentu ini membutuhkan pengamanan dan penjagaan supaya aktivitas masyarakat, terutama yang melaksanakan Idul Fitri bisa berjalan dengan aman, nyaman, dan tertib,” tutur Perwira Tinggi (Pati) Polri asal Surabaya, Jawa Timur (Jatim) ini.

Didampingi Kapolda Sulut Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, SH, MH, Gubernur Olly Dondokambey, SE, membacakan amanat Kapolri. (Foto: Humas Polda Sulut)

Mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut menambahkan, dalam pelaksanaan Operasi Ketupat Samrat 2023 ini terdapat beberapa sasaran yaitu tempat, orang, dan benda.

Untuk pengamanan tempat, tidak hanya tempat ibadah tapi bisa di pusat keramaian, obyek wisata, pusat perbelanjaan, dan lain-lain.

Jadi, di semua tempat yang diperkirakan akan terjadi peningkatan aktivitas masyarakat, maka di situ akan dilakukan penjagaan. 

"Penjagaannya juga disesuaikan, apakah di situ perlu penempatan pos pengamanan, pos pelayanan atau pos terpadu. Itu semua sudah ada dalam perencanaan, prinsipnya tinggal kami menjalankan saja sesuai dengan batas waktu dalam pelaksanaan operasi ini,” terang lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989 tersebut.

Jenderal bintang dua yang berpengalaman dalam bidang reserse ini pun berharap, warga masyarakat turut mendukung pelaksanaan Operasi Ketupat Samrat 2023, karena ini merupakan operasi yang berulang.

Tahun 2022 sudah dilaksanakan tapi dengan sedikit metode yang berbeda, karena pada tahun 2022 masih berlaku Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

"Kalau sekarang itu mungkin masyarakat sudah bebas lagi. Kami minta dukungan dari seluruh masyarakat agar tetap menjaga. Jangan lengah terhadap Covid-19, tetap menjaga kebersihan dan kesehatan,” pungkas Kapolda Sulut. (Simon)