Sambut Hari Bhayangkara ke-77, Kapolda Sulut Pimpin Upacara Pengambilan dan Penyerahan Air Suci - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Sambut Hari Bhayangkara ke-77, Kapolda Sulut Pimpin Upacara Pengambilan dan Penyerahan Air Suci

Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto sedang menuangkan air suci ke dalam bokor yang berukuran lebih kecil. (Foto: Humas Polda Sulut)

Sulut24.com, MANADO – Polda Sulawesi Utara (Sulut) menggelar upacara pengambilan dan penyerahan air suci dalam rangka pembinaan tradisi menyambut Hari Bhayangkara ke-77 tahun 2023.

Rangkaian kegiatan diawali dengan upacara pengambilan air suci, pada Rabu (14/06/2023) pagi, di Mapolda Sulut. Upacara ini dipimpin langsung oleh Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto.

Dalam upacara tersebut, Kapolda Sulut menyerahkan bokor atau wadah untuk menampung air kepada personel Satbrimob yang ditugaskan untuk mengambil air suci.

Selanjutnya, personel Satbrimob bersama perwakilan personel dari beberapa satuan kerja Polda Sulut menuju lokasi sumber mata air Watu Pinawetengan yang terletak di Kabupaten Minahasa untuk mengambil air suci.

Usai pengambilan air suci di Pinawetengan, rombongan kembali ke Mapolda Sulut untuk menyerahkan air suci tersebut melalui upacara penyerahan, pada Rabu siang.

Upacara penyerahan ditandai dengan penyerahan bokor yang telah terisi air suci oleh personel Satbrimob kepada Kapolda Sulut.

Air suci tersebut selanjutnya dituang ke dalam dua buah bokor yang berukuran lebih kecil oleh Kapolda Sulut.

Sementara itu Kapolda Sulut mengatakan, air suci tersebut nantinya akan dikumpulkan dari seluruh Polda di Indonesia oleh Mabes Polri untuk penyucian pataka-pataka Polri sebelum dilaksanakan upacara Hari Bhayangkara ke-77, pada 1 Juli 2023 mendatang.

Ini merupakan sebuah pembinaan tradisi dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-77. Air suci ini nantinya akan disatukan dengan air suci dari seluruh Polda. 

"Besok akan kami kirim ke Jakarta, kemudian disatukan. Setelah disatukan atau digabung, barulah dilakukan prosesi penyucian pataka-pataka Polri,” terang Irjen Pol Setyo Budiyanto.

Menurutnya, prosesi pengambilan air suci di Watu Pinawetengan turut melibatkan para tokoh adat dan Tonaas, dan juga disambut Tari Kabasaran.

“Dari kami menugaskan Wadansatbrimob Polda Sulut yang bertugas mulai dari pemberangkatan sampai kemudian tiba kembali di Mapolda Sulut. Kemudian dilakukan upacara penyerahan air suci,” jelas mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.

Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1989 yang berpengalaman dalam bidang reserse ini berharap, dengan adanya prosesi penyucian pataka nanti, bisa memberikan sebuah makna atau filosofi untuk membersihkan hal-hal yang tidak baik, mengurangi hal-hal yang tidak baik, dan menghindari adanya permasalahan-permasalahan yang tidak baik yang direpresentasikan melalui penyucian pataka.

"Anggota juga semakin merasakan bahwa tidak boleh melakukan tindakan-tindakan yang melanggar aturan. Sehingga pelayanan kepada masyarakat itu betul-betul nomor satu, dan masyarakat bisa merasakan aman dan nyaman dalam melaksanakan seluruh aktivitas sepanjang hari di wilayah Sulawesi Utara,” pungkas Irjen Pol Setyo Budiyanto. (Simon)