Sambut Hari Bhayangkara ke-77, Kapolda Sulut Pimpin Upacara Pemuliaan Pataka - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Sambut Hari Bhayangkara ke-77, Kapolda Sulut Pimpin Upacara Pemuliaan Pataka

Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto saat memimpin upacara pemuliaan pataka, di lapangan upacara Mapolda Sulut. (Foto: Humas Polda Sulut)

Sulut24.com, MANADO – Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Irjen Pol Setyo Budiyanto memimpin upacara pemuliaan pataka, di lapangan upacara Mapolda Sulut, pada Kamis (22/06/2023) pagi.

Upacara yang dihadiri para Pejabat Utama (PJU) dan personel Polda Sulut ini, ditandai dengan pencucian pataka Polda Sulut yang bernama “Maesa’an Waya”. 

Upacara pemuliaan pataka atau pemuliaan nilai-nilai luhur Tribrata ini digelar untuk menyambut Hari Bhayangkara ke-77, yang akan diperingati pada 1 Juli 2023 mendatang.

Upacara pemuliaan nilai-nilai luhur Tribrata tersebut menjadi semakin istimewa dengan dilakukannya pencucian pataka Polda Sulut.  

Pencucian pataka ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk penghormatan menjelang Hari Bhayangkara ke-77.

Salah satu momen penting dalam upacara pemuliaan nilai-nilai luhur Tribrata ini yakni tatkala personel Brimob membawa pataka menghadap inspektur upacara.

Kemudian, selubungnya dibuka oleh Kepala Pelayanan Markas (Kayanma) Polda Sulut.

Setelah upacara pemuliaan nilai-nilai luhur Tribrata, dilanjutkan dengan pencucian pataka secara simbolis oleh Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto.

Pataka yang telah dicuci, kemudian ditutup kembali dan disimpan di ruang kerja Kapolda Sulut.

Usai upacara, Kapolda Sulut melalui Kabid Humas Kombes Pol Iis Kristian menjelaskan, pencucian pataka Polda Sulut ini dilakukan setahun sekali.

“Pencucian pataka Polda Sulut ini merupakan tradisi yang wajib dilaksanakan menjelang peringatan Hari Bhayangkara,” jelas Kombes Pol Iis Kristian.

Mantan Kapolres Minahasa Selatan (Minsel) ini mengatakan, pataka Polda Sulut “Maesa’an Waya” pada hakekatnya merupakan panji atau simbol kesatuan. 

"Terhadap simbol kesatuan ini, seluruh personel Polda Sulut harus menghormati dan memiliki rasa kebanggaan. Salah satunya yakni melalui tradisi pemuliaan nilai-nilai dari simbol tersebut,” tutur Kombes Pol Iis Kristian.

Mantan Auditor Inspektorat Pengawasan Daerah (Itwasda) Polda Sulut ini menambahkan, upacara pencucian pataka Polda Sulut ini juga memiliki makna sebagai momentum untuk membersihkan, memperbaiki, dan mengintrospeksi diri.

“Harapannya, seluruh personel Polda Sulut semakin bangga dan menghormati simbol kesatuan. Sehingga bisa menjadi semangat tersendiri bagi insan Bhayangkara untuk bekerja lebih maksimal lagi dalam melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat,” pungkas Kombes Pol Iis Kristian. (Simon)