Kapolda Sulut Pimpin Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-77 Tahun 2023 - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Kapolda Sulut Pimpin Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-77 Tahun 2023

Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto sedang memeriksa pasukan peserta upacara peringatan Hari Bhayangkara ke-77. (Foto: Humas Polda Sulut)

Sulut24.com, MANADO – Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Irjen Pol Setyo Budiyanto memimpin upacara peringatan Hari Bhayangkara ke-77 tahun 2023, di lapangan Kantor Gubernur Sulut, Jalan 17 Agustus, Kota Manado, Sabtu (01/07/2023) pagi.

Peringatan HUT ke-77 Bhayangkara tahun 2023 mengangkat tema “Polri Presisi untuk Negeri Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju”. 

Upacara dihadiri oleh jajaran Forkopimda Sulut atau yang mewakili, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, para pejabat TNI-Polri, pemerintah daerah dan instansi terkait, Bhayangkari, tokoh agama, tokoh masyarakat serta tamu undangan lainnya.

Adapun peserta upacara terdiri dari personel TNI-Polri, PNS Polri, Dinas Perhubungan, Dinas Pemadam Kebakaran, Satuan Polisi Pamong Praja, Sentra Komunikasi (Senkom), serta unsur Ormas dan Pramuka.

Rangkaian kegiatan upacara di antaranya ditandai dengan penghormatan kepada pataka Polda Sulut, mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan, pengucapan Tri Brata, pemberian penghargaan Bintang Nararya dan diakhiri dengan doa.

Selaku Inspektur Upacara (Irup), Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto pada kesempatan itu membacakan amanat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Dalam amanatnya, Presiden Jokowi mengibaratkan institusi Polri seperti sapu lidi, dimana masing-masing lidi harus bersih. 

“Masing-masing lidi harus lurus. Masing-masing lidi harus kuat. Harus diikat dengan semangat kesatuan dan sinergitas," tegas Jokowi sebagaimana dibacakan Kapolda Sulut.

Usai upacara, dilanjutkan dengan penampilan tari daerah Nusantara oleh personel Polda Sulut. (Foto: Humas Polda Sulut)

Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa setiap saat anggota Polri bersentuhan dengan rakyat. Karena itu, Polri harus melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Polri juga diawasi oleh rakyat.

“Hati-hati, sekarang ini segala sesuatu bisa direkam, dan bisa disebarluaskan. Gerak-gerik Polri sekecil apapun tidak bisa ditutup-tutupi lagi. Kepercayaan terhadap Polri selalu diuji, seberapa tinggi tingkat kepercayaan rakyat, seberapa tinggi kepuasan rakyat menjadi hal penting," tuturnya. 

Pada bagian lain amanatnya, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa kepercayaan rakyat terhadap Polri sudah naik dari 60 persen menjadi di atas 70 persen. Hal ini, lanjutnya, harus terus ditingkatkan.

“Ini perkembangan baik, tapi harus terus ditingkatkan. Polri harus terus memperbaiki diri, berbenah diri, melakukan reformasi-reformasi di segala lininya,” pesannya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, semua program pemerintah butuh dukungan Polri. Karena itu, Jokowi menekankan bahwa kewenangan dan kekuatan Polri itu besar sehingga harus digunakan secara benar.

"Jangan ada yang disalahgunakan. Jangan lagi ada persepsi hanya tajam ke bawah tapi tumpul ke atas,” sentilnya.

Presiden Jokowi mengingatkan pula, tantangan Polri ke depan akan semakin berat, tidak semakin ringan. 

Polri, lanjutnya, harus mengawal ketat dan cepat masalah keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), isu-isu, dan kejahatan dengan teknologi canggih.

Kepala Negara juga meminta agar Polri mengawal serius program prioritas nasional, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). 

"Semua ini butuh kesigapan dan kecepatan. Butuh penguasaan teknologi dan inovasi. Butuh komunikasi publik yang baik," pungkas Presiden Jokowi sebagaimana dibacakan Kapolda Sulut.

Usai upacara, dilanjutkan dengan penampilan tari daerah nusantara oleh personel Polda Sulut. Tarian kolosal ini dilakukan secara  medley, di antaranya Tari Saman, Tari Betawi, dan tarian lainnya.

Kemudian ditutup dengan Tari Masamper yang juga diikuti oleh jajaran Forkopimda dan seluruh hadirin tamu undangan.

Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto berharap, upacara peringatan Hari Bhayangkara ke-77 ini bukan hanya sekadar seremonial saja. Tapi merupakan sebuah implementasi dari seluruh personel Polda Sulut dalam melaksanakan tugas. 

"Kemudian juga bisa lebih mendekatkan diri dengan masyarakat. Sehingga tugas-tugas yang menjadi tanggungjawab Polda Sulut bisa dilaksanakan dengan baik,” ujar lulusan Akpol 1989 yang berpengalaman dalam bidang reserse ini.

Pada sore hari, Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto didampingi Wakapolda Brigjen Pol Jan de Fretes bersama para Pejabat Utama (PJU) dan personel Polda Sulut mengikuti upacara pembinaan tradisi peringatan Hari Bhayangkara ke-77 tingkat Mabes Polri secara live streaming, di Ruang Tribrata Polda Sulut.

Upacara yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta tersebut, dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Widodo).

Turut mendampingi Presiden Jokowi, Ibu Negara Iriana Jokowi, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin beserta Ibu Wury Ma’ruf Amin, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono. (Simon)