Dinilai Tak Layak, Warga Minta Copot Kepsek SD GMIST Mahengetang - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Dinilai Tak Layak, Warga Minta Copot Kepsek SD GMIST Mahengetang

SD GMIST Getsemani Mahengetang (Foto: Ist)

Sulut24.com, SANGIHE - Kinerja dan tindak tanduk oknum kepala SD GMIST Getsemani Mahengetang Kecamatan Tatoareng terus saja menjadi sorotan warga yang menilai oknum (Kepala Sekolah) Kepsek tersebut tak layak lagi dipertahankan memimpin satu - satunya sekolah (SD) di wilayah pulau tersebut. 

Warga Mahengetang menuturkan, dalam 1 - 2 tahun terakhir, sang kepsek banyak menuai protes dan keluhan terutama dari sesama dewan guru dan orang tua peserta didik. Kepada sejumlah awak media, warga membeberkan beberapa poin minus sang kepala sekolah yang dijadikan dasar permohonan mereka kepada pimpinan daerah untuk mencopot jabatan sang kepsek.

"Selang 2 tahun ini, orang tua siswa tidak pernah menerima laporan pendidikan anaknya. Ada juga dewan guru yang tidak menerima hak-nya akibat kelalaian atau kesengajaan kepala sekolah," ungkap warga yang enggan namanya diberitakan. 

Belum lagi, lanjutnya, dalam kesehariannya, sang kepsek sering mabuk - mabukan dan tak jarang tak masuk kantor hanya gara - gara dalam kondisi mabuk. "Kami minta copot saja kepala sekolah dan pindahkan ke wilayah lain. Tindakan - tindakannya so meresahkan disini," tambah warga sambil menunjukan daftar tanda tangan warga yang mendukung agar kepsek dicopot dari jabatannya.

Kepala SD GMIST Getsemani Mahengetang, Thomas Takaliuang ketika dimintai konfirmasi, membantah semua laporan masyarakat terhadap dirinya. Takaliuang menjelaskan, soal penyerahan raport itu adalah kelalaian guru - guru dan terkait tunjangan (TDK) salah satu guru yang tidak terealisasi diakuinya karena data yang tidak valid. "Operator sudah bekerja maksimal tetapi data guru tersebut tidak valid," jelasnya. 

Takaliuang juga menyatakan, bahwa hingga saat ini dirinya tetap dipercayakan warga di kampungnya memegang dan bertanggung jawab terhadap berbagai kegiatan. "Itu bukti saya masih dipercaya dan tindak tanduk saya dikampung tidak seperti yang dilaporkan," tambah Takaliuang. 

Sementara itu, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Daerah (Dikbudda) Sangihe, Drs Djoly Mandak ditemui diruang kerjanya, Rabu (30/8/2023) membenarkan adanya laporan warga dan permintaan untuk mencopot jabatan kepala SD GMIST di Mahengetang. Menurut Kadis, pihaknya akan memanggil dan memeriksa Takaliuang berdasarkan  poin - poin laporan warga tersebut. "Akan ditindaklanjuti sesuai prosedur. Panggilannya sudah dikirim dan akan kami periksa pekan depan," tegas Mandak. (Vickh)