Gegara Blangko KTP, Welty Komaling Marah di Kantor Disdukcapil Bolmong - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Gegara Blangko KTP, Welty Komaling Marah di Kantor Disdukcapil Bolmong

 

Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling saat melakukan sidak ke kentor dukcapil Bolaang Mongondow (Foto: Ist)

Sulut24.com, BOLMONG - Keterlambatan dalam pelayanan Pencetakan E-KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bolaang Mongondow membuat Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling marah sampai mendatangi kantor Disdukcapil pada Senin, (04/09/23).

Kemarahan Ketua DPRD Bolmong tersebut memuncak gegara masyarakat yang sudah mengantri sejak jam 07.30 sampai 10.15 tidak mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya.

"Saya datang kesini bukan karena pencitraan tapi melihat langsung laporan masyarakat yang katanya Blangko KTP belum ada, itu kenapa?," tanya Welti dengan tegas kepada petugas Disdukcapil

Dia juga menyampaikan kepada Sekretaris Disdukcapil Mouren Vivi agar lebih meningkatkan kinerja dan pelayanan di Capil serta tidak membiarkan antrian sampai berjam-jam.

"Sek saya tegaskan jangan membiarkan masyarakat terlalu lama menunggu dan saya harap tidak ada lagi blangko KTP ditahan oleh Kadis," tegas Welty didepan Sekretaris Capil Bolmong dan Masyarakat.

Disisi lain saat dikonfirmasi via Whatsapp Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bolmong Irlansyah Mokodompit menyampaikan kendala dan ketersediaan Blangko sampai saat ini mencapaik 4000 blangko.

"Kami tidak membatasi blangko yang ada, saya sebagai kadis punya tanggung jawab penuh atas blangko yang datang dari pusat karena setelah saya terima saya harus serah terima dulu dengan bagian aset baru bisa disalurkan. Jadi posisi blangko masi di saya karena saya masi tugas luar ke Manado," jelas Irlansyah.

Suasana antrian di kantor Dukcapil (Foto: Ist)

Irlansyah juga mengatakan blangko yang ada minggu kemarin itu hanya dipinjam dari Capil Kotamobagu dan harus dikembalikan.

"Karena kemarin tidak ada blangko maka saya pinjam ke Kotamobagu dan itu harus ditukar. Ini saja saya dapat pinjaman dari Manado sebanyak 500 picis jadi jumlah blangko yang ada saat ini berjumlah 4000 picis, itu pun harus saya bagi dengan masyarakat yang belum memiliki KTP sama sekali dan masyarakat yang sudah pernah ada tapi mungkin ada pergantian status dan lain sebagainya," pungkasnya. (Priyanto)