Ratusan Siswa SD di Bolmong Keracunan Makanan
Sulut24.com, BOLMONG - Ratusan siswa dan siswi Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dan minuman yang diberikan oleh para guru pada, Senin (23/10/2023).
Dalam pantauan media sulut24.com, ratusan siswa dan siswi itu telah dilarikan ke Puskesmas Lolak dan RSUD Binangkang setelah mengalami nyeri serta sakit pada perut hingga kesulitan bernafas.
Ratusan siswa dan siswi yang mengalami keracunan itu terdiri dari Sekolah Dasar Negeri (SDN 1) Lolak, SDN 2 Lolak Tombolango dan SDN 1 Motabang, Kecamatan Lolak.
Saat dikonfirmasi Kadis Pendidikan Renti Mokoginta menyampaikan terkait laporan yang sampai hari kejadian belum ada laporan pihak ketiga atau dari Dinas Ketahanan Pangan (DKP) untuk penyaluran.
“Sampai hari ini saya sendiri tidak dapat laporan atau setidaknya pemberitahuan dari DKP atau pun pihak ketiga selaku penyalur” jelasnya saat ditemui di puskesmas Lolak
Disisi lain Kanit Reskrim Polsek Lolak Bripka M. Isnan Udeng, PS saat dikonfirmasi melalui WhatsApp menjelaskan bahwa kepolisian masi menunggu hasil uji lap yang sudah diantar Dinas Kesehatan Bolmong yang ke Provinsi.
“Jadi Polres bolmong masi menunggu hasil uji Lap yang sudah diantar oleh Dinkes Bolmong ke Laboratorium Balai Besar Pengawas Obat dan Makan Provinsi Sulut yang dikawal kepolisian kemarin,” jelasnya Kamis (26/10/2023).
Diketahui makanan dan minuman yang diberikan oleh para guru di masing-masing SDN tersebut merupakan Program Badan Pangan Nasional / National Food Agency (NFA) yang menggencarkan Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi Untuk Siswa (Genius).
Program ini melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ke Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Bolmong, untuk penyalurannya melalui pihak ketiga yang di dampingi langsung oleh badan gizi provinsi sulut.
Diketahui sampai saat ini korban keracunan sudah mencapai 240 siswa yang terbagia menjadi 160 Siswa SDN 2 Lolak Tombolango, 50 Siswa SDN 1 Lolak dan 30 Siswa SDN 1 Motabang.
Dan saat berita ini turun sudah ada Ssurat panggilan kepada ketiga kepala sekolah untuk menjadi saksi atas kasus keracunan yang terjadi. (Priyanto)