Harus Diusut Tuntas, Novie Paulus Desak Kejati Sulut Panggil Semua Anggota Banggar dan TPAD - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Harus Diusut Tuntas, Novie Paulus Desak Kejati Sulut Panggil Semua Anggota Banggar dan TPAD

Anggota DPRD Minut dari Fraksi PDIP Novie Tumalun (Foto: Ist)

Sulut24.com, MINUT - Dugaan korupsi berjemaah pembelian lahan RS Walanda Maramis yang berbandrol 20 milyar terus menggelinding

Anggota DPRD Minut Novie Paulus dengan tegas meminta kasus ini diusut tuntas.

"Semua anggota banggar harus diperiksa dan TPAD perlu juga dimintai klarifikasi, supaya kasus ini jelas dan tuntas,"  kata Novie.

Dijelaskan Novie Paulus dirinya paling pertama menolak pembahasan dana pembelian lahan RS. Walanda Maramis.

"Saya sebagai anggota banggar yang paling pertama menolak pembelian lahan di depan rumah sakit, apa lagi lahan itu ternyata di belakang Rumah Sakit dan posisinya sangat jauh,” kata Politisi handal PDI Perjuangan ini Kamis (30/1/2023).

Novie Paulus juga meminta kasus ini diungkap secara transparan agar kasus ini dapat diketahui publik.

Anggota DPRD Minut Jerry Umboh mengatakan awalnya pembelian lahan yang disetujui hanya 10 Milyar namun herannya anggarannya sampai membengkak menjadi 20 Milyar.

"Jadi kalau ditanya kenapa anggaranya meningkat sampai 20 milyar saya tidak tau. Yang saya tau anggaran yang disetujui diwaktu itu hanya 10 milyar," kata Umboh

"Kalau upaya deal-deal indikasinya ada, nyanda mungkin tidak ada deal-deal sampai anggarannya boleh sampe 20 milyar," tambah Umboh sambil tertawa.

Anggota DPRD Minut Joseph Dengah mengatakan awalnya Komisi III DPRD Minut menyetujui dana 10 Milyar. Dan dana tersebut bukan pembelian lahan, tetapi dana itu dimanfaatkan untuk peningkatan status RS Walanda Maramis dari tipe C naik menjadi tipe B.

"Awalnya jadi bukan pembelian lahan tetapi anggaran ini dimanfaatkan untuk meningkatkan status Rumah Sakit," kata Joseph Dengah. (Joyke)