Tekan Inflasi, Bupati Joune Ganda Salurkan Bibit dan Panen Cabai - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Tekan Inflasi, Bupati Joune Ganda Salurkan Bibit dan Panen Cabai

Bupati Joune Ganda Serahkan Bantuan Bibit dan Panen Cabai (Foto: Ist)

Sulut24.com, MINUT - Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah dalam rangka monitoring ketersediaan pasokan cabai yang mengalami trend kenaikan melakukan peninjauan lahan perkebunan yang ada di desa Paslaten Kecamatan Kauditan yang di pimpin langsung oleh Bupati Minahasa Utara Joune J.E Ganda.

Bupati Joune Ganda turut dampingi oleh Asisten Perekonomian dan pembangunan serta Forkopimda dan jajaran pemerintah sekaligus melakukan panen dengan luas tanam 2,5 ha dengan hasil 500 kg/panen, dalam 1 minggu 2 kali panen. 

Dalam kegiatan ini Bupati Minut Joune J.E Ganda juga memberikan bantuan bibit cabai kepada petani desa Paslaten untuk memperkuat ketersediaan komoditas cabai.

Setelah itu Bupati bersama Forkopimda dan TPID lanjut  dengan kegiatan Operasi Pasar dan Pasar Murah di Pasar Kauditan yang di fasilitasi oleh Perum Bulog sebanyak 10 ton dengan harga Rp.79.000/ paket yg terdiri dr 5 kg beras premium, 1 kg gula pasir dan 1 lt minya kita.

Bupati Minahasa Utara Joune J.E Ganda mengatakan kegiatan operasi pasar dan gerakan pasar murah merupakan salah satu upaya pengendalian inflasi menjelang Natal dan Tahun Baru 2024.

Sementara itu  Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Minahasa Utara Maximilian Tapada mengatakan komoditi cabai  hampir setiap tahunnya mengalami kenaikan harga. 

"Pak Bupati tadi melakukan panen rica dan hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga," kata Tapada.

"Yang kemarin kita beli hanya Rp 30 ribu perkilo bisa kita juga dengan maksimal Rp.50 ribu untuk di pengecer," ungkapnya.

Namun, dikatakannya, justru saat ini  harga rica menjadi Rp. 140 ribu per kilogram.

"Nah inilah tugas pemerintah untuk hadir menekan harga rica dan kenaikan rica ini berlaku dihampir semua daerah," jelasnya.

Tapada juga menduga kenaikan cabai ini ada permainan dari para tengkulak.

"Dorang borong beli rica ini dengan harga murah kemudian dorang simpan kase nae harga deng dorang jual deng harga tinggi," ungkap Tapada.

Tapada dengan tegas mengatakan bilamana ditemukan oknum penjual seperti ini, ijin usahanya akan dicabut. (Joyke)