Prediksi Johan Awuy Terkait Caleg Tidak Pernah Meleset, Pemilih Pragmatis, Rakyat Perlu Diberi Edukasi Politik - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Prediksi Johan Awuy Terkait Caleg Tidak Pernah Meleset, Pemilih Pragmatis, Rakyat Perlu Diberi Edukasi Politik

Aktivis Minut Noldy Johan Awuy (Foto: Ist)

Sulut24.com, MINUT - Prediksi salah satu aktivis Minahasa Utara Noldy Johan Awuy terkait perolehan jumlah kursi parpol DPRD Minahasa Utara tidak pernah meleset.

Sejak awal Aktivis Minut yang dikenal paling vocal ini menjelaskan untuk Pileg DPRD Minut khusus Dapil 1 (Airmadidi-Kalawat) dikuasai PDI Perjuangan 3 kursi, kemudian disusul Golkar 2 kursi, Demokrat 1 kursi,  Nasdem 1 kursi dan Gerindra 1 kursi total 8 kursi.

"Prediksi saya tidak pernah meleset'kan, karena hal ini dapat dilihat dari figur caleg yang disodorkan masing-masing partai," kata Noldy Awuy yang juga Koordinator Indonesia Timur Ormas

Advokasi Rakyat untuk Nusantara (ARUN).

Menurut Awuy untuk Pileg 2024 ini khusus Dapil 1 PDIP memang menurunkan caleg potensial ada Novie Paulus. Denny Lolong dan  pengusaha Minut Nontje Maramis.

Selain itu ada petahana Jerry Umboh dan Denny Wowiling, Nona Rimporok yang keduanya pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Minut dan ada juga Betsy Sambuaga dan Agustinus Abot Kalengkongan.

Sedangkan Partai Golkar ada Estrella Tacoh dan Joseph Dengah yang menurut Awuy sejak awal diprediksi akan menduduki kursi DPRD Minut.

"Kekuatan Esterella Tacoh selain dukungan keluarga, plus orang tua mantu Ibu Bupati Vonnie Panambunan. Sedangkan Joseph Dengah yang memang dikenal petahana yang sudah ketiga kalinya menjadi anggota DPRD Minut," ungkap Awuy yang juga Ketua Aktivis Minut Connection, Kamis (22/2/2024).

Kemudian Demokrat ada Stendy S. Rondonuwu dan Nasdem ada caleg pendatang baru Toar Pungus yang mengalahkan dua petahana Fendi Moha dan Fredriek Uce Runtuwene dan Caleg Gerindra Kiky Lumentut.

Kendati demikian Awuy masih banyak pemilih di Minut yang bisa dipengaruhi sembako dan politik uang.

"Sembako dan money politik ini masih bisa memengaruhi daya pikir dan pilihan masyarakat. Untuk itu pemilu kedepan, pemilih pragmatis ini bisa diminimalisir dan rakyat perlu diberikan edukasi politik yang baik," tutup Awuy. (Joyke)