Stendy S. Rondonuwu Siap Perjuangkan Anggaran Untuk Rehab Kantor Camat dan Dana Kelurahan
Sulut24.com, MINUT - Ketua Komisi II DPRD Minahasa Utara Stendy S. Rondonuwu menyatakan siap memperjuangkan anggaran untuk rehab Kantor Camat dan dana Kelurahan.
"Banyak kantor camat yang kondisinya sudah tidak layak, plafon dan atap seng gedungnya banyak yang sudah bocor," kata SSR.
Dijelaskan SSR kita akan mengusulkan kembali penganggarannya untuk semua kantor camat di tahun 2024 ini.
"Kita akan anggarkan misalnya Rp.5 Milyar untuk rehab 10 kantor Camat. Contohnya Kantor Camat Dimembe yang kondisi bangunannya saat ini cukup memprihatinkan dan itu perlu direhab apalagi lokasinya berada di jalan raya menuju lokasi KEK," ungkap SSR.
Namun kata SSR, tentunya camatnya harus proaktif dan harus bisa mempertahan argumennya dengan Tim Anggaran Pembangunan Daerah (TAPD). Karna itu kebutuhan anggaran kantor pemerintah, karena camat adalah pemerintah harus secepatnya berkoordinasi dengan pemerintah.
“Silahkan ajukan anggaran dan terus berkoordinasi dengan TAPD sesama pemerintah. Nah, kita DPRD Minut siap untuk mengawal dan memperjuangkan anggarannya,” kata SSR.
SSR juga dalam kegiatan reses yang dilaksanakan di Kelurahan Sukur, Kamis (25/4/2024) yang lalu, menerima juga aspirasi dari masyarakat terkait dana Kelurahan.
"Kami sangat berharap ada dana Kelurahan untuk membiayayai pembangunan infrastruktur di Kelurahan kami. Jujur saja sekarang pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Desa lebih maju dari pada Kelurahan," kata salah satu Ketua RT/RW Kelurahan Sukur, Djemmy Monopode.
Menurutnya sampai saat ini tidak ada bantuan dana Kelurahan dari Pemerintah untuk peningkatan sarana dan prasarana pelayanan publik.
Pada kesempatan tersebut SSR berjanji akan mengawal dan memperjuangkan dana Kelurahan ini.
SSR juga saat ini menyorot sejumlah jalan lingkungan dan drainase yang kondisinya rusak sehingga harus diperbaiki dan ditingkatkan.
Selain untuk memperlancar aktivitas masyarakat, peningkatan jalan lingkungan juga untuk penguatan hasil pembangunan. Sangat ironis jika jalan lingkungan di kawasan kota saja masih banyak yang rusak padahal kawasan kota sering diidentikkan dengan gambaran kemajuan pembangunan daerah secara umum.
"Dana pemerintah daerah memang terbatas, tapi masalah ini tetap harus menjadi perhatian. Saat reses, aspirasi ini yang banyak disampaikan masyarakat kepada kami. Juga harapan pembangunan drainase yang menyebabkan kondisi banjir di Kecamatan Airmadidi yang menjadi pusat Ibu Kota Kabupaten Minahasa Utara," ungkap SSR.
Selain peningkatan jalan, SSR juga meminta pemerintah daerah melakukan penataan jalan lingkungan. Tujuannya agar tidak terjadi banjir di permukiman warga saat musim hujan. (Joyke)