Dari Indonesia ke Dunia, EF EFEKTA Membuka Pintu untuk Generasi Muda Raih Masa Depan dan Menjadi Pemimpin Global
Staf EF bersama siswa SMP dan SMA dari berbagai negara (Foto: Dok EF)
Sulut24.com, MANADO - EF Education First (EF), perusahaan pendidikan internasional yang berdiri sejak 1965, terus berkomitmen mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menjadi pemimpin global melalui berbagai program pembelajaran bahasa dan pertukaran budaya.
EF yang memiliki misi membuka akses pendidikan berkualitas percaya bahwa komunikasi lintas bahasa adalah kunci untuk mengatasi tantangan global.
“Pendidikan adalah kunci untuk mengatasi tantangan global, dan kami berkomitmen menyediakan alat serta sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan ini,” jelas Stefany Yacop, Marketing Director EF EFEKTA English for Adults Indonesia.
Dalam skala internasional, EF menggelar Global Leadership Summit, acara tahunan yang mempertemukan ribuan siswa SMP dan SMA dari berbagai negara untuk berdiskusi mengenai isu-isu global seperti perubahan iklim dan teknologi. Acara ini mendorong para siswa untuk berkolaborasi dan memberikan solusi kreatif.
EF juga aktif membantu pendidikan di wilayah terdampak bencana melalui EF GLOBAL Classroom Foundation. Setelah gempa bumi Nepal tahun 2015, EF mendirikan sekolah yang rampung tiga tahun kemudian. Dean, salah satu pengajar EF EFEKTA English for Adults, terpilih mewakili Indonesia sebagai relawan pengajar di Nepal.
“EF yakin bahwa pendidikan dapat mengatasi berbagai hambatan, termasuk yang timbul akibat bencana. Melalui program ini, kami ingin membantu anak-anak di Nepal untuk memiliki masa depan yang lebih cerah,” ujar Stefany.
Di Indonesia, EF EFEKTA bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Jakarta untuk memberikan beasiswa kursus bahasa Inggris bagi jurnalis.
“Jurnalis memegang peran penting dalam menyampaikan informasi yang komprehensif. Dengan kemampuan bahasa Inggris yang baik, kami yakin jurnalis Indonesia akan lebih efektif dan percaya diri di kancah internasional,” tambah Stefany.
Dukungan EF terhadap inovasi tercermin dalam Hult Prize Global Accelerator Program. Tahun ini, HerLens, startup dari Universitas Indonesia, berhasil menembus babak final di London. HerLens, yang digagas Andini Putri Pramudya dan Salsabila Zahra Chinanti dari Fakultas Ilmu Komputer UI, menawarkan solusi pencegahan kanker serviks dengan teknologi kecerdasan buatan yang menargetkan akurasi 95%.
Lori van Dam, CEO Hult Prize Foundation, menyatakan, “EF melalui Hult Prize menjadi katalis bagi mahasiswa untuk merealisasikan ide inovatif mereka. Kami memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkontribusi mengatasi masalah global.”
Komitmen EF terhadap lingkungan diwujudkan melalui EF Forest Initiative dengan menanam 9 juta pohon mangrove di Afrika. EF juga menanam 3 juta pohon di Gunung Mahale, Tanzania.
“Setiap pohon yang kami tanam adalah investasi untuk masa depan,” kata Stefany.
Di Indonesia, EF EFEKTA mengadakan penanaman mangrove di Kawasan Ekowisata Mangrove, Jakarta Utara. Atas inisiatif ini, EF menerima penghargaan “The Community Excellence in Mangrove Conservation Award” dari Yayasan Mangrove Indonesia Lestari (YMIL) pada Juni 2024.
"Kami harapkan setiap inisiatif yang dilakukan EF, baik yang melibatkan staf, siswa, maupun komunitas yang lebih luas, dapat menciptakan efek domino yang lebih besar bagi masyarakat untuk terus memberikan dampak positif pada kehidupan," tutur Stefany. (fn)