Warga Minut Kini Bisa Deteksi Kanker Serviks Lebih Cepat, Ini Teknologi Canggihnya! - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Warga Minut Kini Bisa Deteksi Kanker Serviks Lebih Cepat, Ini Teknologi Canggihnya!

Suasana peluncuran program screening kanker serviks dengan metode HPV DNA (Foto: Ist)

Dinas Kesehatan Minahasa Utara luncurkan program screening kanker serviks dengan metode HPV DNA dan vaksinasi DBD, didukung penuh Bio Farma.

Sulut24,com, MINUT - Penyakit kanker serviks atau kanker leher rahim, menjadi momen bagi kaum hawa di Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara, Stela Safitri mengatakan penyakit itu menjadi momok karena pada umumnya nanti terdiagnosa pada stadium akhir, sehingga sudah terlambat untuk diobati.

Dengan kemajuan teknologi didunia kedokteran, dikembangkan berbagai cara bahkan alat untuk mendekteksi secara dini penyakit ini.

Kabupaten Minahasa Utara (Minut), menjadi pilot projek screening kanker serviks dengan metode HPV DNA atau Human Papillomavirus.

"Kabupaten Minut memiliki alat yang menunjang dekteksi dini, penyakit kanker serviks dengan motose HPV DNA," kata Kadis Kesehatan Minut dr Stela Safitri, Kamis (24/4/2025).

Ini ia sampaikan saat pelaksanaan Sosialisasi Tata Laksana Screening Kanker Serviks dengan Metode HPV dan pencegahan penyakit Dengue melalui vaksinasi demam berdarah di Kabupaten Minahasa Utara tahun 2025.

Di buka langsung oleh Bupati Minahasa Utara (Minut) Joune Ganda, dengan menghadirkan Direktur PT. Bio Farma (Persero) dr Sri Harsi Teteki, M.Kes yang di wakili oleh dr. Erwin Setiawan.

Menurut dr. Erwin Setiawan dari PT Bio Farma (Persero), terkait Screening Kanker Serviks dengan Metode HPV DNA di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) mendukung penuh program dari Dinas Kesehatan Kabupaten Minut.

Pihaknya tak hanya memberikan bantuan berupa CSS, produk, tapi juga bantu sosialisasi edukasi ke tenaga kesehatan dan masyatakat.

Harapannya semakin banyak masyarakat yang sadar dan paham screening untuk deteksi dini.

"Karena deteksi dini lebih baik. Deteksi HPV DNA jauh sebelum kanker terjadi. Hampir 98 persen, penederita kanker serviks didahului infeksi HPV. Inilah yang kami deteksi supaya jangan sampai inveksi HPV berubah menjadi kenaker," jelas Erwin Setiawan.

Lanjutnya, penanganan kanker serviks sudah menjadi rencana aksi Nasional pemerintah, yang bertekad mengeleminasi penyakit tersebut.

Untuk alat sreening di Kabupaten Minut, peralatannya terus di perlengkapi mulai dari untuk pemeriksaan ekstraksinya, PCR, kit serviks scan.

Harapannya di Minut bisa mandiri dalam melaksanakan sreening HPV DNA.

"Dan menjadi rujukan dari daerah lain yang belum tersedia alat screening atau deteksi dini penyakit kanker serviks," kata dia.

Bio Farma secara khusus konsen pada deteksi dini penyakit kanker serviks lewat sreening, melalui produk servariks dan vaksin APV yang digunakan untuk anak usia sekolah.

Eksisten bio farma dalam bidang kesehatan, sejak tahun 2016 menyiapkan vaksin gradasil untuk program.

Tahun 2022 buat produk untuk diagnostig testis scan, 2023 vaksin APV untuk usia sekolah. (Joyke)