Harga Anjlok Drastis, Petani Nilam di Sulut Menjerit

Petani Nilam saat menjemur Nilam (Foto: ist) 

Harga Turun dari Rp 1,2 Juta Menjadi Rp 650 Ribu per Kg, Petani Minta Pemerintah Bertindak

Sulut24.com, MINAHASA - Petani nilam di Sulawesi Utara (Sulut), khususnya di Kabupaten Minahasa, kini tengah mengalami tekanan ekonomi akibat harga minyak nilam yang terus merosot tajam dalam dua bulan terakhir. Dari harga semula Rp 1,2 juta per kilogram pada April 2025, kini minyak nilam hanya dihargai Rp 650 ribu per kilogram.

Menurut Eddy Tumewu, petani nilam asal Desa Kolongan Atas, Kecamatan Sonder, dan Jeferson Kapoh dari Kecamatan Eris, penurunan harga ini terjadi secara bertahap namun signifikan. 

“Awal April harganya masih Rp 1,2 juta per kilo. Seminggu kemudian turun jadi Rp 900 ribu, lalu ke Rp 800 ribu, dan sekarang hanya Rp 650 ribu,” ungkap Tumewu, Rabu (25/6/2025).

Turunnya harga minyak nilam ini diduga kuat karena permainan harga oleh para tengkulak. Para petani menduga, tidak ada transparansi dalam rantai distribusi, sehingga mereka tidak memperoleh harga yang layak di tingkat produsen.

“Kami curiga ada permainan harga oleh tengkulak yang menekan harga di tingkat petani. Padahal biaya produksi kami tidak murah, apalagi tenaga kerja yang terserap dalam proses panen dan penyulingan sangat banyak,” tambah Kapoh.

Petani menilai, harga yang ideal dan menguntungkan bagi mereka seharusnya berada di kisaran Rp 1,5 juta per kilogram. Mereka meminta agar pemerintah daerah segera turun tangan mencari solusi konkret, baik dalam bentuk regulasi harga dasar maupun intervensi pasar.

“Pemerintah daerah harus hadir dan melindungi petani. Jangan sampai kami terus merugi dan akhirnya berhenti menanam nilam,” tegas Tumewu.

Nilam merupakan salah satu komoditas unggulan di beberapa wilayah Sulut. Selain bernilai ekonomi tinggi, sektor ini juga membuka banyak lapangan pekerjaan lokal. Ketika harga jatuh, bukan hanya petani yang terdampak, tapi juga para pekerja harian yang menggantungkan hidup dari proses panen dan penyulingan minyak nilam. (fn)