Perguruan Tinggi Moderasi Pertama Akan Dibangun di Dumoga, IAKN Manado Beri Dukungan Penuh - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Perguruan Tinggi Moderasi Pertama Akan Dibangun di Dumoga, IAKN Manado Beri Dukungan Penuh

Suasana pertemuan antara perwakilan IAKN Manado dan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Foto: dok IAKN Manado)

Inisiatif Bupati Bolmong disambut antusias oleh IAKN Manado, buka peluang kolaborasi lintas agama untuk pendidikan inklusif dan harmonis di Indonesia Timur.

Sulut24.com, BOLMONG - Gagasan mendirikan perguruan tinggi moderasi pertama di Indonesia di kawasan Dumoga, Kabupaten Bolaang Mongondow, mendapat sambutan positif dari Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado. Lembaga pendidikan tinggi ini menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif Bupati Bolaang Mongondow, Yusra Alhabsyi, yang dinilai sebagai langkah strategis memperkuat nilai kebangsaan dan toleransi melalui jalur pendidikan.

Dalam pertemuan yang digelar Selasa (6/5), Bupati Yusra mengungkapkan visinya membangun kawasan pendidikan terpadu yang menjunjung semangat kerukunan antarpemeluk agama. "Inilah yang disebut perguruan tinggi moderasi. Kami ingin membangun institusi pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan toleransi," ujarnya.


Pihak IAKN Manado menyebut bahwa gagasan ini sangat sejalan dengan misi institusi dalam membangun budaya moderasi beragama dan memperluas akses pendidikan yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan universal. IAKN bahkan membuka peluang kerja sama lintas iman dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado untuk mewujudkan kawasan pendidikan yang harmonis dan progresif.

"Kami memandang ini sebagai proyek kolaboratif yang penting, bukan hanya untuk pendidikan, tetapi juga sebagai simbol sinergi antaragama di Indonesia," ujar Rektor IAKN Manado, Dr. Olivia Cherly Wuwung.

Dengan lokasi strategis yang menghubungkan Kota Kotamobagu dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, kawasan Dumoga dinilai ideal untuk menjadi pusat pendidikan moderasi yang mencerminkan wajah Indonesia yang plural, damai, dan bersatu dalam keberagaman.

Rencana ini diharapkan bukan hanya menjadi simbol, tetapi juga fondasi nyata bagi tumbuhnya generasi yang inklusif, terbuka, dan toleran terhadap perbedaan, sekaligus menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. (fn)