Polri Gelar Operasi Besar Tangkap Preman! Stabilitas Nasional dan Investasi Jadi Taruhan - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Polri Gelar Operasi Besar Tangkap Preman! Stabilitas Nasional dan Investasi Jadi Taruhan

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko saat menyampaikan keterangan pers (Foto: ist)

Mulai 1 Mei 2025, Polri luncurkan operasi serentak di seluruh Indonesia untuk menumpas premanisme yang dianggap ancaman serius bagi keamanan dan iklim investasi.

Sulut24.com, JAKARTA - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menggelar operasi besar-besaran secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, dimulai sejak 1 Mei 2025. Operasi Kepolisian Kewilayahan ini difokuskan pada pemberantasan praktik premanisme yang dinilai semakin marak, meresahkan masyarakat, dan berpotensi menghambat stabilitas keamanan serta iklim investasi nasional.

Langkah strategis ini dituangkan dalam Surat Telegram Kapolri Nomor: STR/1081/IV/OPS.1.3./2025 yang ditujukan kepada seluruh jajaran Polda dan Polres di tanah air. Operasi akan mengedepankan pendekatan penegakan hukum yang terintegrasi dengan kegiatan intelijen, pre-emtif, dan preventif.


Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan bahwa operasi ini merupakan wujud nyata komitmen Polri dalam menjaga keamanan masyarakat dan mendukung keberlangsungan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Polri berkomitmen memberantas aksi premanisme yang selama ini menjadi keresahan masyarakat dan berpotensi menghambat investasi. Operasi ini bertujuan menindak tegas pelaku dan mengungkap jaringan preman secara menyeluruh," ujar Brigjen Trunoyudo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (6/5/2025).

Menurut Brigjen Trunoyudo, jenis kejahatan yang menjadi fokus utama dalam operasi ini mencakup berbagai bentuk pemerasan, pungutan liar, pengancaman, intimidasi, pengeroyokan, hingga penganiayaan — baik oleh individu maupun kelompok yang terorganisir.

"Premanisme dalam bentuk apa pun yang mengganggu ketertiban masyarakat dan iklim usaha akan ditindak tegas. Ini adalah bagian dari upaya menciptakan rasa aman dan kepastian hukum, terutama bagi para pelaku usaha di Indonesia," jelasnya.


Dalam pelaksanaan operasi ini, Polri juga menjalin sinergi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), pemerintah daerah, serta para pemangku kepentingan terkait. Koordinasi lintas sektor ini dinilai sangat penting untuk memastikan keberhasilan operasi dan menjamin terciptanya stabilitas jangka panjang. (ep/fn)